Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Sarjana Ekonomi Universitas Negeri Malang, suka menulis tentang ekonomi dan puisi, pegiat literasi keuangan

Selanjutnya

Tutup

Money

Utang Besar, Pertumbuhan Besar: Mengupas Strategi Negara Maju dalam Memajukan Ekonomi Melalui Utang

18 Juni 2023   18:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   18:02 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi pertumbuhan ekonomi sumber: freepik

Pernahkah Anda mendengar tentang negara maju yang memiliki utang yang sangat besar? Terlepas dari kabar bahwa negara kita juga memiliki utang yang signifikan, ada beberapa negara maju di dunia yang menghadapi beban utang yang luar biasa besar. 

Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi mengapa negara-negara maju ini memilih untuk berhutang dalam skala yang besar dan bagaimana strategi ini dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

1. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi

Salah satu alasan utama mengapa negara maju memilih untuk berutang dalam jumlah besar adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi mereka. Sumber daya alam yang terbatas dan keterbatasan dana publik seringkali menjadi hambatan bagi pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. 

Dengan berutang, negara dapat mendapatkan dana yang diperlukan untuk mengembangkan proyek infrastruktur, seperti jalan raya, pelabuhan, dan jaringan komunikasi yang modern. Investasi ini secara langsung mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.

Misalnya, Paman Sam, julukan untuk Amerika Serikat, memiliki utang yang sangat besar. Namun, Amerika Serikat juga dikenal sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inovasi yang pesat. 

Utang yang tinggi digunakan untuk mendanai proyek-proyek strategis, seperti pengembangan teknologi baru, penelitian dan pengembangan, serta investasi dalam industri kunci seperti energi dan pertahanan. Dalam jangka panjang, ini memberikan dorongan ekonomi yang signifikan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.

2. Meningkatkan Kapasitas Keuangan dan Pasar Keuangan

Utang yang dikelola dengan baik juga dapat membantu negara maju mengembangkan kapasitas keuangan mereka. Dengan membangun pasar keuangan yang kuat dan efisien, negara dapat mengundang investor asing dan mengarahkan dana investasi untuk proyek-proyek yang menguntungkan. 

Utang yang diterima dari investor asing juga dapat membantu dalam memperluas akses ke modal dan sumber daya yang tidak tersedia secara internal. Ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan sektor swasta dan meningkatkan daya saing ekonomi negara.

Misalnya, Jepang adalah negara maju lainnya yang memiliki utang yang signifikan. Namun, Jepang juga dikenal dengan pasar keuangan yang kuat dan telah berhasil menarik investor asing dalam jumlah besar. 

Utang yang tinggi digunakan untuk mendanai infrastruktur yang canggih, penelitian dan pengembangan, serta sektor industri yang inovatif. Ini membantu Jepang menjaga posisinya sebagai pemimpin dalam teknologi dan industri global.

3. Mengatasi Keterbatasan Anggaran

Seringkali, negara maju menghadapi keterbatasan anggaran dalam membiayai program-program pemerintah yang penting seperti pendidikan, layanan kesehatan, dan perlindungan sosial. Dalam situasi seperti itu, negara dapat menggunakan utang untuk membiayai program-program tersebut tanpa memberatkan anggaran saat ini. 

Dalam jangka panjang, investasi dalam pendidikan dan kesehatan akan memberikan manfaat ekonomi yang signifikan, seperti peningkatan produktivitas tenaga kerja dan pengurangan beban kesehatan masyarakat.

Misalnya, negara seperti Jerman dan Kanada menghadapi tantangan dalam membiayai sistem kesehatan universal mereka. Untuk menjaga standar pelayanan yang tinggi, mereka harus mengandalkan utang untuk mendukung infrastruktur medis yang modern, penelitian medis, dan pengembangan teknologi kesehatan. 

Utang ini secara tidak langsung memainkan peran penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan kesejahteraan umum.

4. Mengelola Risiko dan Kebutuhan Darurat

Utang juga berfungsi sebagai alat untuk mengelola risiko dan kebutuhan darurat. Krisis ekonomi atau bencana alam yang tak terduga dapat memerlukan sumber daya tambahan untuk memulihkan ekonomi dan membantu masyarakat yang terdampak. 

Dalam situasi seperti ini, negara maju dapat menggunakan utang untuk mendapatkan dana dengan cepat guna memenuhi kebutuhan mendesak dan memulihkan stabilitas ekonomi.

Contohnya, negara seperti Inggris dan Prancis telah mengalami krisis ekonomi besar, seperti resesi atau pandemi global. Dalam situasi-situasi ini, utang yang tinggi membantu negara-negara ini untuk memobilisasi dana yang diperlukan untuk menyelamatkan sektor-sektor kunci ekonomi, melindungi lapangan kerja, dan memberikan bantuan finansial kepada masyarakat yang terdampak.

Meskipun terdengar berlawanan, negara maju dengan utang yang tinggi memiliki alasan yang jelas untuk memilih jalur ini. Utang yang dikelola dengan baik dapat menjadi strategi yang efektif untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kapasitas keuangan dan pasar keuangan, mengatasi keterbatasan anggaran, serta mengelola risiko dan kebutuhan darurat. 

Namun, penting juga untuk memastikan bahwa utang tersebut dikelola dengan hati-hati dan transparan agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi negara dan masyarakatnya. 

Dalam konteks global yang semakin terhubung, strategi pengelolaan utang yang bijaksana akan memainkan peran penting dalam memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat. 

Referensi

  • Reinhart, C. M., & Rogoff, K. S. (2011). This Time is Different: Eight Centuries of Financial Folly. Princeton University Press
  • Cecchetti, S. G., Mohanty, M. S., & Zampolli, F. (2011). The Real Effects of Debt. BIS Working Papers No. 352.
  • Aizenman, J., & Marion, N. (2011). Using Inflation to Erode the U.S. Public Debt. Journal of Macroeconomics, 33(4), 524-541.
  • Bénassy-Quéré, A., & Pençe, S. (2020). Debt Sustainability in the EU: A Toolbox. Policy Contribution No. 2020/09, Bruegel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun