Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Meningkatkan Keterampilan Sosial: Kunci Sukses dalam Komunitas

18 Juni 2023   12:00 Diperbarui: 18 Juni 2023   12:12 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu masalah yang sering muncul di antara banyak orang adalah kurangnya kemampuan sosial yang baik. Hal ini menyebabkan berbagai masalah dan ciri-cirinya sangat khas. Beberapa ciri yang sering muncul antara lain:

1. Rasa takut memulai pembicaraan dengan orang baru

Orang yang mengalami kendala dalam keterampilan sosial sering merasa cemas dan takut saat harus memulai percakapan dengan orang yang belum dikenal.

2. Kesulitan menentukan kapan dan apa yang harus dikatakan

Saat berada dalam situasi berkumpul dengan banyak orang, mereka sering merasa bingung tentang kapan sebaiknya berbicara dan apa yang seharusnya dikatakan. Akibatnya, mereka lebih memilih untuk diam dan mengikuti arus percakapan tanpa aktif berkontribusi.

3. Pengalaman yang kurang menguntungkan saat mencoba ikut berbaur dalam percakapan

Beberapa orang mungkin pernah mencoba keluar dari zona nyaman dan berusaha untuk bergabung dalam percakapan. Namun, upaya tersebut justru membuat situasi menjadi canggung dan tidak nyaman. Pengalaman tersebut membuat mereka lebih memilih untuk diam atau menghindari interaksi sosial.

Dampak dari kendala dalam keterampilan sosial ini cenderung negatif. Mereka dapat membatasi peluang membangun jaringan atau menjalin pertemanan baru. 

Selain itu, seseorang juga mungkin mengalami kesulitan dalam mencari pasangan hidup karena lingkaran pergaulan yang terbatas. Ketika mencoba mendekati orang lain, mereka sering merasa kebingungan tentang apa yang harus dikatakan.

Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah ini? 

Sebenarnya, solusinya cukup sederhana. Kita perlu meningkatkan keterampilan sosial kita agar dapat berkomunikasi dengan baik dan bergaul dengan orang lain. Pertama-tama, kita perlu memahami apa itu keterampilan sosial dan bagaimana mengembangkannya.

Keterampilan sosial merupakan sekumpulan keterampilan yang digunakan untuk berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang lain. Keterampilan sosial ini juga sering disebut sebagai social skill. 

Orang dengan social skill yang baik mampu berinteraksi sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku. Mereka juga tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan tepat dalam situasi sosial tertentu. Dengan demikian, mereka dapat menghindari kesalahpahaman, konflik, dan situasi yang tidak diinginkan dalam interaksi sosial.

Keuntungan meningkatkan keterampilan sosial sangatlah banyak. Keterampilan sosial yang baik dapat membantu kita memulai interaksi dengan orang lain dan berperan dalam membangun serta menjaga hubungan yang berkualitas. 

Kita dapat menjadi pendengar yang baik dan terhubung secara emosional dengan orang lain. Akibatnya, hubungan kita dengan orang lain menjadi lebih dalam dan bermakna.

Selain itu, meningkatkan keterampilan sosial juga dapat membantu kita dalam berbagai situasi kehidupan. 

Di tempat kerja, keterampilan sosial yang baik dapat membantu membangun hubungan yang harmonis dengan rekan kerja, atasan, dan bawahan. Hal ini dapat meningkatkan produktivitas, kualitas kerja, dan peluang karir. 

Dalam lingkungan sosial, keterampilan sosial yang baik dapat membuat kita merasa lebih percaya diri, dihormati, dan diterima oleh kelompok sebaya. Kita dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai situasi sosial dan membangun jejaring yang kuat.

Ketika kita berbicara tentang meningkatkan keterampilan sosial, terutama dalam konteks sebuah komunitas, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

Kesadaran diri

Penting untuk memiliki kesadaran diri yang baik tentang diri kita sendiri, termasuk emosi, kebutuhan, dan nilai-nilai kita dalam konteks komunitas. 

Dengan memiliki pemahaman yang kuat tentang diri sendiri dan bagaimana kita berinteraksi dengan anggota komunitas lainnya, kita dapat lebih percaya diri dalam berkomunikasi dan berkontribusi dengan jelas.

Mendengarkan dengan aktif

Keterampilan mendengarkan yang baik sangat penting dalam membentuk hubungan yang kuat di dalam komunitas. Ketika kita berinteraksi dengan anggota komunitas, berikan perhatian penuh dan dengarkan dengan penuh kesadaran apa yang mereka katakan. 

Jangan hanya menunggu giliran untuk berbicara, tapi benar-benar coba untuk memahami sudut pandang dan perasaan anggota komunitas lainnya.

Membangun empati

Mampu memahami dan merasakan emosi anggota komunitas lainnya merupakan keterampilan empati yang penting. 

Saat berinteraksi di dalam komunitas, cobalah untuk melihat dari perspektif anggota komunitas lainnya dan merespons dengan pengertian dan simpati. Ini membantu menciptakan ikatan dan koneksi yang lebih dalam dalam hubungan sosial di komunitas.

Menguasai komunikasi non-verba 

Selain kata-kata yang kita ucapkan, komunikasi non-verbal juga memainkan peran penting dalam berinteraksi di dalam komunitas. Bahasa tubuh, ekspresi wajah, dan kontak mata dapat memberikan sinyal yang kuat dalam komunikasi. 

Penting untuk memahami dan menguasai komunikasi non-verbal sehingga kita dapat menyampaikan pesan dengan lebih efektif dan memahami pesan yang dikirimkan oleh anggota komunitas lainnya.

Mengelola konflik dengan baik

Konflik adalah bagian tak terpisahkan dari interaksi sosial di dalam komunitas. Penting untuk belajar bagaimana mengelola konflik dengan baik dan berkomunikasi secara efektif saat ada perbedaan pendapat atau ketegangan di dalam komunitas. 

Latih keterampilan negosiasi, penyelesaian masalah, dan pengendalian emosi agar kita dapat menyelesaikan konflik dengan cara yang membangun dan menjaga hubungan yang positif di dalam komunitas.

Berlatih interaksi sosial di dalam komunitas

Seperti halnya keterampilan lainnya, keterampilan sosial juga memerlukan latihan di dalam konteks komunitas. 

Jangan takut untuk terlibat dalam situasi sosial yang baru di dalam komunitas, seperti bergabung dalam kelompok atau proyek yang menarik minat kita. Semakin sering kita berlatih, semakin nyaman kita akan menjadi dalam berinteraksi dengan anggota komunitas lainnya.

Belajar dari pengalaman

Setiap interaksi sosial adalah peluang untuk belajar. Evaluasilah setiap interaksi yang kita lakukan dan cari tahu apa yang berhasil dan apa yang bisa ditingkatkan. Jangan terlalu keras pada diri sendiri jika terjadi kegagalan, tapi lihatlah sebagai kesempatan untuk tumbuh dan berkembang.

Ketika kita menerapkan langkah-langkah ini secara konsisten, kita akan melihat perbaikan dalam keterampilan sosial kita dan hubungan yang lebih positif di dalam komunitas. Ingatlah bahwa kemajuan tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi dengan praktik dan ketekunan, kita dapat mengembangkan hubungan sosial yang lebih bermakna dan memperluas jaringan kita dalam komunitas. Selamat berlatih!

Sumber:

  • Carnegie, D. (1936). How to Win Friends and Influence People. New York: Simon & Schuster.
  • Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.
  • Laker, D. R., & Davis, G. A. (2011). Building emotional intelligence: A preliminary exploration of effective pedagogical strategies. Journal of Management Education, 35(6), 788-805.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun