Mohon tunggu...
Muzamil Misbah
Muzamil Misbah Mohon Tunggu... Freelancer - Orang biasa yang gemar baca buku, makan dan jalan-jalan

Suka menulis tentang ekonomi dan puisi, financial literacy enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Langkah Bijak Menuju Stabilitas Keuangan: Metode Fifty-Twenty dan Kakeibo

16 Juni 2023   18:00 Diperbarui: 17 Juni 2023   09:28 661
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada awal karir, banyak dari kita mungkin merasa bingung mengapa pendapatan yang kita peroleh cepat habis dan pengeluaran terasa sulit dikendalikan. Namun, seiring berjalannya waktu, kita dapat mengubah mindset kita terhadap keuangan dan mengadopsi metode yang dapat membantu mengelola keuangan dengan lebih baik. 

Salah satu konsep yang sederhana namun efektif adalah Fifty-Twenty Budget, yang membagi pengeluaran menjadi tiga kelompok utama: Kebutuhan, Keinginan, dan Tabungan. 

Selain itu, ada juga metode Kakeibo yang berasal dari Jepang, yang mengajarkan kita untuk mencatat dan mengendalikan pengeluaran dengan lebih terperinci.

Metode Fifty-Twenty

Konsep Fifty-Twenty Budget adalah metode sederhana yang membagi pengeluaran kita ke dalam tiga kelompok, yaitu Kebutuhan (Fifty), Keinginan (Twenty), dan Tabungan (Budget). Mari kita rincikan pengeluaran kita berdasarkan ketiga kelompok ini.

  1. Kebutuhan (Fifty): Kebutuhan adalah segala sesuatu yang kita tidak bisa hidup tanpanya, seperti makanan, tempat tinggal, transportasi, dan tagihan rutin lainnya. Misalnya, jika kita memiliki pendapatan sebesar 10 juta rupiah, kita dapat mengalokasikan sekitar 50% atau 5 juta rupiah untuk kebutuhan tersebut.

  2. Keinginan (Twenty): Keinginan adalah segala sesuatu yang kita inginkan, tetapi bukan kebutuhan yang vital. Misalnya, hiburan, liburan, atau barang-barang mewah. Dalam contoh di atas, kita dapat mengalokasikan sekitar 20% atau 2 juta rupiah untuk memenuhi keinginan tersebut.

  3. Tabungan (Budget): Tabungan sangat penting untuk menghadapi situasi darurat, membayar uang muka (DP) untuk rumah, berinvestasi, atau bahkan persiapan dana pensiun. Banyak orang gagal dalam hal ini karena mereka tidak dapat mengatur keuangan mereka sesuai dengan gaya hidup mereka. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengalokasikan sebagian penghasilan kita untuk tabungan. Dalam contoh di atas, kita dapat menyisihkan 3 juta rupiah atau 30% untuk tabungan.

Pentingnya Membedakan Kebutuhan dan Keinginan: Dalam konsep Fifty-Twenty Budget, membedakan antara kebutuhan dan keinginan sangatlah penting. 

Kebutuhan adalah hal-hal yang kita tidak dapat hidup tanpanya, sementara keinginan adalah hal-hal yang kita inginkan tetapi tidak menjadi kebutuhan utama. 

ilustrasi mengatur keuangan. sumber: freepik
ilustrasi mengatur keuangan. sumber: freepik

Misalnya, makanan, tempat tinggal, dan transportasi merupakan kebutuhan, sedangkan hobi atau liburan mewah termasuk ke dalam kategori keinginan. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat mengalokasikan dana dengan lebih bijaksana.

Menerapkan Metode Kakeibo

Metode Kakeibo adalah metode pengelolaan keuangan yang populer di Jepang. Metode ini melibatkan pencatatan dan perencanaan pengeluaran secara terperinci. Terdapat empat langkah dalam metode Kakeibo yang perlu diperhatikan:

  1. Rencanakan: Catat berapa banyak uang yang akan dikeluarkan dalam rencana pengeluaran.
  2. Alokasikan: Tentukan berapa banyak yang akan dialokasikan untuk kebutuhan dan keinginan.
  3. Catat Aktual Pengeluaran: Setiap kali melakukan pembelian atau pengeluaran, catat secara terperinci dalam buku catatan Kakeibo.
  4. Evaluasi dan Perbaiki: Tinjau kembali pengeluaran, lakukan analisis kritis, dan cari cara untuk memperbaiki pengelolaan keuangan di masa depan.

Keuntungan Mencatat Secara Manual: Meskipun teknologi telah memberikan kemudahan dalam pencatatan keuangan melalui perangkat elektronik, penelitian telah menunjukkan bahwa mencatat secara manual lebih efektif dalam mengingat informasi. Oleh karena itu, penting untuk mencatat pengeluaran dan perencanaan keuangan kita di kertas atau buku catatan Kakeibo.

Membuat Peraturan Hukuman untuk Diri Sendiri

Selain metode Fifty-Twenty Budget dan Kakeibo, kita juga dapat membuat peraturan hukuman yang dapat membantu mengendalikan pengeluaran kita. Sebagai contoh, kita dapat menentukan hukuman palsu jika melanggar kebiasaan yang ingin kita tinggalkan, seperti membayar sejumlah uang ke dalam tabungan darurat atau dana kesalahan. 

Misalnya, jika kita melewatkan latihan rutin, kita dapat mengenakan hukuman sebesar Rp100.000 pada dana kesalahan kita. Hal ini membantu kita lebih bertanggung jawab dalam menjaga keuangan dan mendorong perubahan perilaku yang lebih baik.

Mengubah mindset terhadap keuangan merupakan langkah penting dalam mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan memahami konsep Fifty-Twenty Budget dan menerapkan metode Kakeibo, kita dapat mengendalikan pengeluaran, mengalokasikan dana dengan bijaksana, dan mencapai tujuan keuangan jangka panjang. 

Selain itu, dengan mencatat secara manual dan membuat peraturan hukuman, kita dapat meningkatkan kesadaran dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Dengan tekad dan disiplin, kita dapat mencapai stabilitas keuangan yang lebih baik dan menghindari kesulitan keuangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun