Di dalam toko buku yang terkunci rapat,Â
Jeritan buku-buku bergema tanpa henti.Â
Halaman-halaman mereka menangis, terluka,Â
Kehilangan pelukan pembaca yang tercinta.
Mereka merindukan tangan yang membalik halaman,Â
Mengarungi lautan kata-kata yang tak terbatas.Â
Namun, tak ada yang datang, tak ada yang melirik,Â
Keheningan menyelimuti setiap kehampaan ini.
Buku-buku yang teronggok, tanpa kehidupan,Â
Dendam-dendam cerita yang tak pernah terdengar.Â
Mereka berteriak dalam kebisuan, hancur dan remuk,Â
Seolah-olah terjebak dalam mimpi buruk.
Buku-buku bersimpuh, merayu dan berharap,Â
Kisah-kisahnya dibuka kembali, tukang cerita pun kembali.Â
Tapi pintu toko tetap terkunci, tak ada harapan,Â
Jeritan buku-buku terperangkap, tak tahu kemana.
Hanya debu yang menari dalam cahaya senja,Â
Merayakan kesunyian dan menutup kesedihan.Â
Namun, di dalam hati yang penuh pengharapan,Â
Buku-buku tetap berbisik, menanti hari esok yang cerah.
Â
Muzamil Misbah
Surabaya 31/5/2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H