"Saya juga cukup surprise, ternyata Surabaya tidak masuk Smart City Index. Saya kaget, kok Surabaya tidak masuk, padahal Jakarta, Makasar, dan Medan masuk." kata Erick Tohir (Menteri BUMN dan Ketua PSSI) di Jakarta, (25/5/2023). Sumber Kompas.com
Pada era digital yang terus berkembang, konsep smart city telah menjadi topik yang semakin relevan di seluruh dunia.Â
Smart city adalah sebuah konsep yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang cerdas.Â
Dalam upaya mencapai status smart city, banyak kota di Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk mengembangkan infrastruktur digital dan meningkatkan layanan publik.Â
Namun, di antara berbagai kota yang berupaya menjadi smart city, Surabaya, sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, belum berhasil memasukkan dirinya ke dalam daftar tersebut.
Padahal Surabaya telah beberapa kali menerima penghargaan dalam bidang smart city, diantaranya :
- Peringkat 1 Smart City Award Kategori Smart Governance Tahun 2011
- Peringkat 2 Smart City Award Kategori Smart Living Tahun 2011
- Peringkat 1 Smart City Award Kategori Smart Environment Tahun 2011
- Kota cerdas indonesia terbaik 2015
- Juara I Kota Cerdas Bidang Lingkungan 2015
- Juara I Kota Cerdas Penduduk diatas 1 juta jiwa  2015
- Rating Kota Menuju Cerdas (Smart City), Rating Kota Cerdas Indonesia (RKCI) 2017
- Penghargaan Kota Cerdas Indonesia 2017
- Penghargaan Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2019
Surabaya, dengan segala potensinya sebagai pusat bisnis, industri, dan perdagangan di Jawa Timur, masih memiliki beberapa tantangan yang harus diatasi sebelum dapat disebut sebagai smart city yang holistik.Â
Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjadi sebab mengapa Surabaya belum termasuk dalam daftar smart city index (SCI) dalam aspek Smart Governance, Smart Branding, Smart Economy, Smart Living, Smart Society, dan Smart Environment.
Smart Governance: Tantangan Administratif dan Regulasi
Salah satu alasan utama Surabaya belum termasuk dalam smart city adalah tantangan administratif dan regulasi yang dihadapi.Â
Meskipun pemerintah kota telah melakukan berbagai upaya untuk menerapkan teknologi dalam administrasi pemerintah, masih ada kekurangan dalam hal pemanfaatan data dan integrasi sistem yang diperlukan untuk membangun infrastruktur smart city secara menyeluruh.Â
Dibutuhkan kolaborasi yang lebih kuat antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk menciptakan kerangka kerja yang efektif dalam hal regulasi dan kebijakan yang mendukung transformasi digital kota.
Smart Branding: Perluasan Citra Kota yang Modern
Surabaya juga masih memiliki tantangan dalam memperluas citra kota yang modern melalui smart branding.Â
Meskipun Surabaya dikenal sebagai kota yang progresif dan inovatif, upaya untuk memperkenalkan citra kota yang berbasis teknologi masih terbatas.Â
Meningkatkan branding Surabaya sebagai kota yang smart city-friendly akan membantu menarik minat investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Smart Economy: Diversifikasi dan Inovasi
Sebagai pusat ekonomi di Jawa Timur, Surabaya perlu mengembangkan ekonomi yang berbasis pengetahuan dan inovasi untuk menjadi smart city.Â
Diversifikasi ekonomi dan investasi dalam sektor-sektor seperti teknologi, riset dan pengembangan, serta kewirausahaan harus ditingkatkan.Â
Peningkatan kolaborasi antara pemerintah, universitas, dan sektor swasta dalam menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi akan menjadi kunci dalam mewujudkan potensi ekonomi Surabaya sebagai smart city.
Smart Living: Pengembangan Infrastruktur dan Kualitas Hidup Manusia
Untuk mencapai status smart city, Surabaya perlu berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur dan meningkatkan kualitas hidup warganya.Â
Dibutuhkan pembaruan infrastruktur yang mencakup transportasi, ketersediaan energi yang terbarukan, manajemen limbah yang efektif, dan akses internet yang luas.Â
Selain itu, inisiatif yang mengedepankan partisipasi warga dalam pengambilan keputusan dan pemberdayaan masyarakat perlu diperkuat untuk meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan dan meningkatkan kualitas hidup warga kota.
Smart Society: Inklusi Digital dan Pendidikan
Mengembangkan masyarakat yang cerdas dan inklusif adalah salah satu elemen penting dalam transformasi menuju smart city.Â
Surabaya perlu memperkuat infrastruktur pendidikan dan menghadapi kesenjangan digital yang masih ada di antara warganya.Â
Program pendidikan yang berfokus pada teknologi informasi dan keterampilan digital harus ditingkatkan agar semua warga dapat berpartisipasi dalam ekosistem smart city.
Smart Environment: Konservasi Lingkungan dan Keberlanjutan
Terakhir, Surabaya harus mendorong konservasi lingkungan dan keberlanjutan untuk memenuhi syarat sebagai smart city.Â
Penting bagi kota ini untuk mengimplementasikan solusi berbasis teknologi untuk manajemen limbah, pengelolaan air, pengurangan emisi, dan membangun infrastruktur yang ramah lingkungan.Â
Langkah-langkah ini akan membantu menciptakan lingkungan yang sehat, berkelanjutan, dan ramah terhadap perubahan iklim.
Kesimpulan
Meskipun Surabaya telah melakukan beberapa langkah untuk menjadi smart city, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Integrasi sistem informasi pemerintahan, pengembangan citra kota yang lebih modern, pemberdayaan ekonomi berbasis teknologi, peningkatan kualitas hidup penduduk, partisipasi aktif masyarakat, dan perlindungan lingkungan yang lebih baik adalah langkah-langkah yang harus diambil untuk membangun Surabaya sebagai smart city yang berkelanjutan.Â
Dengan komitmen pemerintah, partisipasi masyarakat, dan investasi yang tepat, Surabaya dapat mencapai visi ini dan meningkatkan kualitas hidup bagi seluruh penduduknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H