Kewajiban orangtua kepada anaknya tidaklah hanya sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari yang dibutuhkan oleh anak, akan tetapi sebagai orangtua perlu memperkenalkan pendidikan kepada anaknya sejak dini. Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan menjadi sebuah kebutuhan bagi kita semua. Pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang untuk mencari sebuah pengetahuan, keterampilan, dan sebagainya.Â
Pendidikan sangat penting karena pendidikan bisa membuat seseorang mengenal potensi yang ada didalam dirinya dan menggali potensi tersebut. pendidikan dapat membentuk watak dan membentuk ke pribadian yang baik untuk menjadi manusia yang lebih baik. Sebagai orang tua dan umat beragama, salah satu peran penting orang tua yang perlu diperhatikan adalah pendidikan agama. Karena bagaimana pun, agama itulah nantinya yang akan menjadi pondasi bagi putra putri tercinta dalam menjalani kehidupannya di masa mendatang.
Hal yang dapat kita lakukan untuk mengenalkan agama, khususnya agama islam kepada anak sejak dini adalah:
1. Kenalkan konsep ketuhanan dengan bahasa yang sederhana.
Anak-anak cenderung memiliki sudut pandang yang sempit ketika memahami sesuatu, hal ini terjadi karena anak belum mimilki banyak pengetahuan, oleh sebab itu dalam mengenalkan konsep ketuhanan kita perlu menggunakan bahasa yang sederhana. Konsep ketuhanan memang cukup sulit dikenalkan dengan baik kepada anak karena seorang anak lebih memahami segala sesuatu yang di anggap hadir dan terlihat oleh mata. padahal konsep ketuhanan bukan hal yang konkrit dan bisa dilihat dengan mata. Â Oleh karena mulailah kenalkan tuhan dengan cara mengenalkan sifat-sifat tuhan dengan bahasa yang sederhana. Misalnya menjelaskan sifat tuhan yang maha melihat, meskipun tuhan tidak ada (tidak terlihat oleh mata kita), namun tuhan tetap bisa melihat setiap kegiatan yang dilakukan kita. jangan kenalkan konsep ketuhanan dengan bahasa yang rumit sehingga anak akan menjadi bingung dan malas, yang justru akan membuat anak menjadi enggan kembali mempelajarinya di hari hari selanjutnya.
2. Jadilah teladan yang baik bagi anak.
Rumah adalah sekolah pertama bagi anak dan orangtua adalah guru pertama seorang anak. Sebagai orang tua harus menjadi teladan yang baik untuk anak. Anak-anak akan menirukan apa yang dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya. Bahkan, ada istilah yang menyebutkan bahwa anak kecil adalah seorang peniru yang ulung. Oleh karenanya, jika ingin mengajarkan agama kepada anak sejak dini, jadilah contoh terlebih dahulu. jangan membiasakan diri hanya memerintahkan anak untuk beribadah seperti sholat tepat waktu, sholat berjamaah, sementara yang memerintahkan justru lalai dalam menjaga sholatnya. Selain memberikan contoh tentang ibadah, orangtua juga perlu memberikan nilai nilai dasar kehidupan kepada anak seperti memberikan contoh tentang akhlak yang baik, peduli terhadap sesama makhul dan lain sebagainya. Apabila orangtua berhasil memberikan contoh yang baik, kemungkinan besar tujuan anda mendidik anak akan tercapai.
3. Selingi kegiatan agama saat libur
Hari libur merupakan moment yang sangat ditunggu dalam keluarga karena pada saat itu semua anggota keluarga dapat berkumpul bersama. Oleh kerena itu, pergunakan waktu libur dengan aktifitas yang lebih berarti, seperti mengunjungi tempat wisata religi.
4. Jangan memaksa anak untuk langsung mengerti.
Setiap orang tua menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Namun kebanyakan orang tua selalu memaksakan keinginannya untuk membuat anaknya mengerti agama. Hal tersebut kurang baik untuk pertumbuhan sikecil jika tetap dilakukan si kecil akan merasa ketakutan dan tertekan. Â Oleh karenanya kita kenalkan agama kepada anak secara pelan pelan, kenalkan agama secara menyenangkan dan perlahan lahan, karena kemampuan seseorang dalam memahami sesutu berbeda. Ada yang cepat dalam memahami dan ada yang butuh waktu untuk memahaminya, oleh karenanya harusalah bersabar.
5. Konsisten
Jika anda ingin anak cepat paham tentang keagamaan, segala sesuatu yang anda ajarkan haruslah dilakukan dengan konsisten. Jika anda ingin mengajarkan tentang rutin melakukan hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan, maka harus konsisten juga melakukannya. Bahkan ketika orangtua sedang tidak bersama anak, atau sedang memiliki kepentingan yang mengharuskan tidak bersama anak, maka tetaplah ingatkan dengan cara menghubunginya untuk melakukan kegiatan agama seperti sholat dan lain sebaginya.Â
Dengan seperti itu anak akan merasakan perhatian yang ekstra dari orangtua dan memiliki semangat untuk melakukan apa yang diperintahkan. Apabila ketika sibuk orangtua tidak menyempatkan untuk mengingatkan anaknya beribadah, di khawatirkan anak akan memiliki pemikiran bahwasanya ibadah dilakukan disaat kita sedang tidak sibuk saja.
Misbah, Kamis 03/09/2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H