Puasa yang berbeda
Tahun ini jadi mengingatkan kami semua ditahun-tahun sebelumnya, biasanya saat menjelang buka puasa, selalu pergi ke pasar ramadhan, dinamakan pasar ramadhan karena memang pasar ini hanya berjualan pada bulan ramadhan saja.
Di masing-masing daerah ada berbagai macam, ada yang hanya khusus berjualan kue-kue untuk berbuka puasa saja, ada yang berjualan khusus masakan dan sayuran untuk sahur dan berbuka puasa saja, ada juga yang sangat lengkap dari jajan pasar, sayur dan lauk pauk segala macam ada.
Tahun lalu saya berpuasa di Bogor, karena kerja saya di Jakarta, hampir setiap hari sebelum pulang kerja mampir dulu ke Benhil, kalau hari sabtu dan minggu saat libur kerja, sering pergi kesana bersama keluarga, karena anak-anak paling senang kalau di ajak ke Benhil untuk berburu jajanan buka puasa, segala ada mereka bilang.
Lapar mata
Pernah mendengar kata "Lapar Mata" begitu lah anak-anak kalau diajak kesana, kadang sampai sepuluh macam bahkan lebih jajanan untuk takjil yang mereka beli, belum lagi lauk pauk yang membangkitkan selera, memang sedikit susah membendung keinginan anak-anak, belum lagi nanti kalau dia lihat ada yang aneh lagi, kadang alasan "buat takjil di masjid" agar mereka juga kebagian merasakan jajanan tersebut.
Tapi tahun ini, sampai puasa sudah lebih sepekan hampir semua daerah tidak ada yang membuka pasar ramadhan, apalagi Benhil sudah dikatakan tertutup sebelum puasa datang, semua ini karena covid-19.
Di bogor disekitar komplek kami tidak ada pedagang berjualan untuk buka puasa, karena memang daya beli masyarakat sudah tidak ada, banyak yang di PHK tanpa pasangon, banyak yang dirumahkan tanpa menerima penghasilan, sehingga kalau ada pedagang yang jualan yang membeli hanya beberapa orang saja, yang membuat pedagang memilih alternatif tidak berdagang dari pada harus merugi.
Untuk yang jualan makanan siap sajipun saat ini sudah banyak yang tutup, mereka bukan tidak ingin berjualan, tetapi penerapan PSBB yang membuat mereka harus membatasi diri, kalau warung makan boleh buka dengan jam yang di batasi dan disarankan tidak boleh dimakan ditempat, harus dibungkus dan dibawa pulang.
Sehingga untuk puasa tahun ini tidak ada yang namanya "lapar mata" atau "kalap" untuk lauk pauk dan takjil kami harus membuat sendiri.
Terima kasih tutorial
Dengan maraknya tutorial-tutorial untuk membuat takjil dan makanan untuk buka puasa dan sahur, sedikit banyaknya menjadi hiburan dan kesenangan bagi anak-anak untuk membuang rasa jenuh karena sudah satu bulan setengah tidak keluar rumah.
Setiap setelah selesai tarawih atau pagi-pagi anak-anak akan meminta dibelikan bahan-bahan yang akan mereka perlukan untuk membuat kue atau makanan.
Kemudian kami hanya menelpon tukang sayur atau toko yang biasa memenuhi keperluan kami selama PSBB ini, nanti kami hanya mengambilnya di pos satpam depan dengan menyiapkan sejumlah uang yang sudah ditentukan jumlahnya.
Pizza ala ala
Seperti hari ini pagi-pagi anak-anak menyodorkan bahan yang harus kami siapkan:
Tepung terigu
Garam fermipan
Minyak sayur
Garam dapur
Gula pasir
Pasta Tomat
Keju mozzarella
Bawang Bombay
Sosis
Saat semua pesanan mereka sudah datang, mereka tidak langsung membuatnya karena waktu baru menunjukan pukul 10.00 pagi, hanya mereka letakan saja di dapur, dan pada sore harinya mereka beraksi.
Saat buka puasa  telah tiba, baru kami orang tuanya diizinkan ke dapur untuk siap-siap buka puasa bersama, ternyata bahan yang pagi tadi dibeli sudah terhidang dimeja dua buah Pizza.
Mengenai rasa, jangan ditanya....memang sedikit enak kalau kita beli, tapi untuk pemula saya rasa ini sudah cukup nikmat.
Rasa senang melihat anak anak gembira, membuat takjil buka puasa sendiri, belajar sendiri, mana tahu kedepan ini menjadi penghasilan tambahan mereka, yang jelas ini menghilangkan rasa jenuh mereka karena pandemi covid-19, pastinya mereka tidak kalap mencari takjil seperti tahun-tahun sebelumnya.
Bogor, 02042020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI