Beda sekali antara pria dan wanita dalam membeli sesuatu, selama ini kalau kepasar menemani istri disaat hari libur, hanya menunggu di motor atau di mobil, pernah kah para suami menemani bagai mana jagonya para ibu-ibu kalau bernegosiasi, saya sampai mengikuti bagaimana gesitnya seorang ibu-ibu kalau bernegosiasi, sampai-sampai istri saya yang seorang-ibu-ibupun mengeluskan dada nya melihat gesitnya siibu itu melakukan penawaran. Begitu juga kalau kita melihat ke mall-mall atau pusat-pusat perbelanjaan, wanita memang jadi pemenangnya kalau masalah yang satu ini.
Tetapi yang saya heran ibu-ibu yang canggih dalam bernegosiasi ini tidak bisa berbuat apa-apa kalau dia ke Indo mart atau alfa mart, karena disana sudah tertulis harga yang ditawarkan.
Beda lagi antara wanita dan pria kalau berbelanja misal di toka A harga barang B Rp.5.000,- si wanita akan rela berpindah ke toko C kalau dia tahu harga barang tersebut di toko C Rp. 4.500,- berbeda tentunya dengan laki-laki, tetap membeli walau selisih harga Rp. 500,-
Wanita memang memiliki kecerdasan emosional yang lebih baik dari pada laki-laki, ada beberapa penjelasan mengapa seperti itu
Jejaring Sosial
Hubungan yang terjalin dan terbangun adalah sebuah kunci keberhasilan dalam sebuah negosiasi, karena dengan hubungan ini akan menciptakan suatu rasa percaya antara seseorang dengan orang lain, sehingga dengan kondisi seperti ini tidak menimbulkan rasa curiga atau berprasangka yang tidak baik terhadap orang lain.
Karena sebuah kesepakatan akan membutuhkan hubungan yang terjalin dengan baik, hubungan yang baik inilah sebagai fondasi yang kokoh untuk mengawali sebuah kesepakatan atau sebuah kerja sama.
Memang kalau kita berbicara konteks di pasar, egoisme para wanita masih tinggi, dia akan berpendapat sangat berhasil kalau dia dapat menekan si pedagang, yang masih ada dan bahkan banyak yang mengesampingkan sisi kemanusiaan, kalau ketemu dengan para pembeli seperti ini proses negosiasi tidak menciptakan kesepakatan yang adil.
Kalau dalam dunia bisnis atau usaha, wanita lebih tinggi kecerdasan emosionalnya karena wanita lebih handal dalam membangun hubungan yang berlandaskan simpati dan empati.
Pandai berekspresi
Dalam mengeskpresikan sesuatu wanita memiliki keahlian yang lebih dari kaum lelaki, Cuma kadang-kadang para wanita tidak mau berbicara langsung ke pokok bahasan, atau kalau di pasar mereka bercerita hal-hal lain dahulu, baru menayakan harga, ini untuk para wanita yang ulung dalam bernegoisasi, tapi kalau yang tidak mereka langsung ke point menanyakan berapa harga barang tersebut.
Nah kalau di dunia usaha kelemahan wanita disini, mereka tidak langsung ke point tadi tapi muter-muter dulu, walaupun sebenarnya dari negosiasi yang mereka buat bisa langsung ke pointnya, beda dengan lelaki, negosiasinya kalah, karena lelaki langsung ingin ke pointnya.
Coba perhatikan kalau wanita kepasar atau ke mall, mereka banyak ngobrolnya dahulu dengan para pedagangnya,
Wanita pandai sekali dalam mengekspresikan perasaanya, sehingga mereka terlihat luwes dan bersahabat dengan para pedagang, karena wanita memiliki sifat yang alami, jika berbicara yang sedih wanita dengan mudah menitikan air mata, dan jika berbicara keberhasilan mereka ikut merasakan bahagia, dan omongan ini bisa memakan waktu yang lumayan lama.
Setelah anda membaca artikel ini mungkin diantara anda ada yang kurang sependapat dengan saya, karena ada juga pria yang berhasil atau lebih mahir bernegosiasi dari pada seorang wanita, sekali lagi artikel ini bukan berarti memberi kesan bahwa pria tidak memiliki keterampilan dalam bernegosiasi, namun wanita memiliki beberapa kecerdasan emosioal dapat di katagorikan sebagai negosiator yang unggul, kemampuan seorang wanita dalam berbicara dan mengenali sebuah perasaan orang lain membuat mereka lebih unggul dari pria.
Bogor, 19042020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H