Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tips Melakukan Traveling di Tengah Virus Corona

3 Maret 2020   09:08 Diperbarui: 3 Maret 2020   09:05 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kementrian Kebudayaan dan Pariwaisata

Isue corona

Dengan banyaknya hutang Indonesia pada China, yang tentunya sudah ditentukan tenggat waktu dan besaran yang harus dibayarkan, dan melihat neraca perdagangan serta  transaksi berjalan di Indonesia yang mengalami devisit membuat pemerintah melakukan kebijakan pendapatan dari devisa pariwisata.

Berdasarkan data Kementerian Pariwasata pendapatan pariwasata tahun 2015 sebesar Rp. 169 triliun. Sedangkan tahun 2019 Pemerintah menargetkan pendapatan sebesar US$ 20 miliar dengan target kunjungan 20 juta orang dari wisatawan mancanegara. Data dari Kementerian Pariwisata juga menyebutkan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia pada tahun 2017 mencapai 14,1 juta kunjungan, sedangkan tahun 2018 periode Januari sampai Juli mencapai 9,06 juta kunjungan.

Pendapatan dari pariwisata

Sedangkan menurut Kompas.com pada tanggal 28/07/2019 "pada tahun 2018, Indonesia mengalami pertumbuhan sektor pariwisata yang sangat pesat yaitu 12,58 persen dibanding rata-rata pertumbuhan dunia yang hanya 5,6 persen dan juga Asean yang hanya sebesar 7 persen.

Dengan jumlah tersebut sektor pariwisata dapat meraih devisa 17,6 miliar dollar AS atau setara dengan Rp. 246,4 triliun di penghujung 2019, tentu nilai ini sangat besar dan sangat signifikan untuk membayar hutang negara yang jatuh tempo.

Namun di awal tahun 2020 dunia dikejutkan dengan virus Corona, Indonesia mungkin negara yang mencoba untuk tidak terpengaruh dengan wabah virus ini, sampai --sampai Indonesia dianggap negara tidak mengerti akan virus ini, karena banyak negara yang terdampak dan banyak korban yang berjatuhan akibat virus ini, sementara Indonesia mengatakan tidak ada virus corona di Indonesia.

Warga Indonesia terindikasi virus corona

Namun kita kembali terkaget-kaget ketika Saudi Arabia menghentikan untuk sementara kegiatan umroh, untuk mengantisipasi masuknya  virus corona, dan yang lebih mengagetan Indonesia adalah salah satu negara yang tidak bisa masuk ke negara tersebut. Belum habis keterkagetan Bangsa Ini karena pernyataan negara Saudi Arabia, tanggal 2 Maret 2020 Presiden Joko Widodo dan Menteri Kesehatan dr. Terawan menginformasikan ada 2 warga negara Indonesia yang terindikasi corona.

Memang menurut saya pribadi pemerintah lambat dalam menyikapi ini, karena begitu Presiden menginformasikan angka yang terindikasi corona langsung naik angka masyarakat yang terindikasi positif virus corona di beberapa kota besar di Indonesia, terlihat seperti pemerintah menutup-nutupi hal ini, mungkin pemerintah sedang berupaya untuk menggaet wisatawan mancanegara melalui pariwisata dengan mengesampingkan ancaman corona.

Pemerintah sudah menggelontorkan anggaran sebesar 298 miliar untuk menarik wisatawan, belum lagi kerugian yang diderita oleh biro-biro perjalanan.

Saya pribadi beserta keluarga, belum terpengaruh dengan ancaman virus corona, saya dan keluarga masih melakukan kunjungan ke Sumatera dan Jawa,   saya masih melakukan traveling tidak hanya bersama keluarga tetapi juga bersama kerabat, terakhir kami melakukan traveling ke lereng gunung Gede melalui Cianjur sebanyak 23 orang dengan memakan waktu kegiatan selama tiga hari dua malam dari tanggal 28 sampai 1 Maret 2020.

Menyikapi kondisi saat ini, saya dan keluarga akan memanfaatkan tiket murah untuk bepergian ke Jawa Tengah, untuk melihat destinasi-destinasi baru yang ada di sana yang belum kami kunjungi.

Tips traveling ditengah isu corona

Ada beberapa tips nih, buat teman-teman yang tetap ingin mengadakan taraveling di tengah merebaknya ancaman virus corona

  • Jaga kesehatan dengan tetap melakukan olah raga minimal 30 menit setiap harinya
  • Makan dan minum yang masih dalam kondisi panas
  • Membiasakan diri mencuci tangan setelah bepergian, ingin makan dan kalau habis memegang sesuatu apalagi yang kurang bersih.
  • Menutup mulut dan hidung dengan sapu tangan atau tissue saat bersin
  • Jangan percaya saja dengan berita Hoax apalagi sebagai penyebar sesuatu yang belum pasti sumbernya terkait wabah virus corona.
  • Daerah yang dituju daerah yang jarang atau tidak di datangi oleh negara-negara yang dinyatakan positif terdampak virus corona
  • Istirahat cukup setiap kali melakukan perjalanan
  • Bawa perbekalan, jangan sampai kondisi lapar atau haus, jadi tubuh tetap dalam keadaan prima.
  • Berdo`a setiap akan melakukan perjalanan dan setiap ada waktu agar terhindar dari wabah atau penyakit.

Tetaplah melakukan traveling dengan bijak menentukan tempat kunjungan wisata dan tetap berhati-hati.

Selamat berpetualang........

Bogor, 03032020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun