Berita populer minggu ini
Dalam satu minggu ini, kegiatan cukup padat, sampai-sampai sudah beberapa hari tidak membaca artikel-artikel yang dibuat oleh kompasianer dari seluruh daerah, apalagi  untuk menulis atau membuat apa saja untuk di upload di kompasiana.com
Namun sebelum memejamkan matia menyempatkan diri untuk melihat perkembangan apa yang ada dalam minggu-minggu ini
Berita Banjir
Berita banjir yang kemarin  melanda DKI, saya tidak ingin membahas penyebabnya namun akibatnya ada potensi kerugian sebesar ratusan milyar, ini dari mecetnya transaksi keuangan, tutupnya toko-toko, dan kegiatan produktif lainnya.
Tentu solusi jangka pendek adalah pembersihan saluran air dari sampah dan kontrolnya walau di media sosial terlihat ada foto-foto dan vidio yang memperlihatkan tindakan yang tidak terpuji dari segolongan orang dengan menempatkan karung-karung yang berisi pasir di selokan entah berita ini benar atau tidak.
Saya pribadi tidak memposting ulang atau mensharenya karena datanya belum dapat saya yakini. Kita tidak menempatkan barang-barang ke lantai, minimal kabel-kabel listrik, aksesoris rumah yang ditinggikan.
Indonesia menjadi negara maju
Amerika telah mengeluarkan Indonesia sebagai negara berkembang menjadi negara maju, tentu akibatnya keringanan pajak di fasilitas perdagangan akan ditiadakan, ada yang meramal bahkan Indonesia akan kesulitan mengekspor produksinya sehingga dikhawatirkan akan merubah asumsi ekonomi makro Indonesia, meskipun pak Airlangga Hartanto bangga dengan sebutan Indonesia sudah menjadi negara maju.
Suntikan dana untuk Jiwasraya
Berita jiwasraya juga mencuat kembali tapi menurut saya masih berkutat siapa yang salah dan bertanggung jawab, kondisi keuangan yang jelek mulai 2006, sampai jaksa agung dipanggil komisi 3 untuk membahas masalah Jiwasraya ini, tapi saya kurang tertarik karena semuanya tidak menawarkan solusi untuk menutup kerugian yang terakhir dihitung sebesar 17 T.
Saya masih menunggu berita pemerintah ( kemen BUMN) akan ikut menyelesaikan masalah jiwasraya dengan menyertakan modal Pemerintah, semoga  ini bukan berita hoax saja karena menyangkut nasib saya yang sebentar lagi akan purna tugas dan pensiun karena  pesangon saya ada disana.
Pramuka dan Kegiatan susur sungai
Musibah yang terjadi pada adik-adik kami Anggota Pramuka SMPN 1 Turi yang menyebabkan 10 korban meninggal dunia, polisi menyatakan 3 orang tersangka, miris melihat 3 orang guru di plontos, tanpa sendal....tidak sampai hati untuk meneruskan kalimat ini.....
Terlepas dari kelalaian dan kesalahan yang telah mereka lakukan, terlepas apakah mereka benar sudah mendapatkan Kursus Mahir Dasar dan Mahir Lanjutan, tapi saya selaku Pramuka, melihatnya dari sisi lain, tidak adakah cara yang lebih baik perlakuan buat mereka ???
Karena terlepas dari Kasus di susur sungai SMPN 1 Turi, kami Gerakan Pramuka juga terdampak dari kasus ini, ditengah-tengah perjuangan kami untuk membina, anak didik kami untuk menjadi insan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan semua point-point yanbg ada di dalam Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka.
Saya membandingkanya dengan para koruptor yang di tayangkan di TV, tidak ada satupun yang di gundul, dengan baju orange mereka malah tersenyum dan melambaikan tangan dengan ceria ke layar kaca dan kamera "dengan rasa penuh kebanggaan"
Apalagi kalau kita membandingkannya dengan pencuri ayam yang tertangkap dan dibawa ke Kantor Polisi, entah apakah ini protap dari "Promoter"Â atau ada titipan untuk "Koruptor"
Tidak terasa, semakin larut, saya pengen istirahat dulu, dan mencoba untuk terlelap, mana tahu saat bangun kita benar-benar "Merdeka"
Bogor, 27 Februari 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H