Salam Petualang,
Bercengkrama di Gunung Halimun
Perbekalan sudah siap, fisik sudah disiapkan dan bagi teman-teman yang nanti tidak bisa mendakipun sudah disiapkan untuk menunggu di Home Stay yang ada di sana, kali ini memang pendakian akan dilakukan bukan di jalur yang biasa kami warga Bogor naiki, kali ini kami mencoba mendaki melalui Sukabumi, melalui jalur kaniki.
Perjalanan yang kami tempuh dari bogor lumayan melelahkan, sekitar 2 jam 30 menit baru sampai di lokasi Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak, seperti biasa karena teman-teman yang lain sudah lebih dahulu kesana, kami beristirahat sebentar untuk menikmati foto selfie ditempat ini, kami tidak menggunakan kendaraan operasional disini untuk menuju kaniki, tapi menggunakan kendaraan sendiri.
Kami sepakat kalau saya putuskan tidak jadi mendaki, tapi kembali ke Bogor, tapi tidak melalui jalur yang sama, kami kembali melalui jalur bukit Cianten dan keluar melalui Lewiliang sebelum Dramaga Kampus IPB, dari sini menuju Lewiliang sekitar 2 jam waktu tempuh.
Sate Ayam dan burung Puyuh goreng
Di pertigaan kalau kita mau ke Kaniki kita ambil lurus sedang kalau mau kembali ke Bogor mengambil jalur kanan, untuk mengurangi kekecewaan karena saya mengambil jalur kanan kembali ke Bogor, saya melihat sebuah warung yang cukup nyaman tempatnya.
Saya berkesempatan membakar sendiri satenya sambil menunggu burung puyuh yang di ungkep untuk selanjutnya di goreng.
Ternyata ibu penjual sate ini juga sebagai peternak puyuh, baik diambil telurnya dan dijual burung puyuh yang sudah tua yang kurang menghasilkan telur.
Harga 1 ekor burung puyuh goreng disini Rp. 10.000,- saya pesan lima ekor dan satu porsi sate ayam, sedang istri saya hanya pesan satu porsi sate ayam dan satu ekor burung Puyuh.
Semoga dilain waktu saya dan teman-teman bisa kembali mendaki Gunung Halimun yang memiliki ketinggian 1.929 mdpl, karena selama ini kami mendaki melalui Bogor.
Gunung Halimun ini berada di tiga wilayah yaitu Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi dan Kabupaten Lebak.
Gunung ini merupakan hutan lindung, banyak terdapat flora dan fauna beraneka ragam, seperti macan tutul, elang jawa, owa jawa, surili dan masih banyak yang lainnya.
Oh Iya Gunung ini juga di jadikan tempat tinggal bagi suku Baduy, kami sendiri pernah dua kali ketempat ini.
Sedikit terobati dengan sate ayam dan burung Puyuh kegagalan mendaki ini.
Bogor, 16022020
Salam Petualang
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H