Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Money

Strategi BCA Membangun Organisasi Pembelajaran yang Unggul

9 Februari 2020   15:29 Diperbarui: 9 Februari 2020   15:25 2525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dalam mengantisipasi perkembangan zaman dan perkembangan metode pembelajaran, training method juga mengalami banyak perkembangan. Pengembangan materi atau program pelatihan juga dibuat felksibel mengikuti kebutuhan unit kerja. Fungsi pembelajaran juga bergerak ke arah in-house consultant. BCA Learning Institute juga aktif mencari materi yang sejalan dengan kebutuhan dan kondisi bisnis perusahaan. Selain pembelajaran formal, BCA Learning Institute juga memanfaatkan metode pembelajaran informal seperti chating, video, maupun artikel yang dibagikan di media sosial internal.

Fasilitas Penunjang, Pengajar, dan Peserta

BCA Learning Institute juga menerapkan metode belajar blended learning. Dalam mengevaluasi kegiatan pelatihan atau program pembelajaran, BCA Learning Institute menerapkan metode evaluasi Kirkpatrick 4 level.

Program pembelajaran dikembangkan di BCA Learning Institute, sedangkan pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dimanapun, di Regional Learning yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Malang, dan Balikpapan. BCA Learning Institute memiliki 50 trainer full-time dan 1.500 trainer part-time untuk memberikan pelatihan bagi 800-1.000 orang setiap hari.

Saat ini BCA Learning Institute mengadopsi strategi "grow from within" untuk leadership development nya, yang artinya sebagian besar kebutuhan untuk posisi pimpinan dipenuhi sumber dari dalam perusahaan. Hal ini sesuai dengan nilai-nilai budaya perusahaan yaitu BCA Way. Proses pengembangan dimulai dari melakukan identifikasi kebutuhan, lalu mapping, kemudian development planning, development realization, dan evaluasi. Untuk memantapkan peran leader, BCA juga mengusung strategi pengembangan kepemimpinan berkelanjutan. Setiap leader di BCA mengemban peran formal dan informal untuk seluruh staf di unit kerjanya. Peran itu antara lain "role model" dalam internalisasi "The BCA Way", "promotor" dalam ajang BCA Innovation Award, "sponsor" dalam menggerakkan orang untuk mau sharing knowledge dalam community of practice, "champion" dalam membangun team engagement dalam unit kerja, "service quality manager" dalam memantapkan budaya layanan melalui Program Smart Solution, dan "kontributor pembelajaran" untuk menumbuhkan budaya belajar.

Selain metode pembelajaran in-class, BCA Learning Institute juga mengembangkan kerangka Knowledge Management. KM terbagi menjadi 2 pendekatan, yaitu pendekatan berorientasi pada manusia yaitu Community of Practice, dan pendekatan berorientasi pada teknologi yaitu KM Center. Dengan tersedianya KM, setiap insan BCA dapat membaca dan menginternalisasikan setiap ilmu pengetahuan yang didapatkan untuk dapat diaplikasikan dalam pekerjaan sehari-hari.

Membangun budaya inovasi di BCA Learning Institute merupakan budaya yang didasari dari knowledge management. KM adalah pendorong culture of innovation. KM yang bermanfaat dan dapat diimplementasikan akan dilombakan pada ajang U-Know (utilized knowledge) dan BCA Innovation Award yang selalu diselelnggarakan sejak tahun 2014. Proses mengikuti ajang ini dimulai dari peserta membagikan ide mereka pada CoP, mengunggah newsletter di KM Center, kemudian melakukan ujicoba prototyping di unit kerjanya.

Pembelajaran berbasis teknologi telah diterapkan di BCA Learning Institute. Teknologi yang digunakan antara lain video conference, dan e-library yang disebut dengan BLIMS (BCA Library Management System), yang berupa apliaksi mobile untuk peminjaman buku secara online hasil kerjasama BCA dengan Kompas-Gramedia. Selain itu ada mobile learning, gamification, augmented reality, virtual reality, knowledge management portal, e-materi, e-learning, MC2 (online community semacam kaskus), canteen management system, dan MyVideo (youtube nya BCA). Teknologi berupa aplikasi tersebut selalu dimonitoring oleh tim riset dan pengembangan yang bertugas mengeksplorasi kelayakan serta kesesuaian metodologi /teknologi pembelajaran yang akan dipakai.

Learning research di BCA Learning Institute ada 2, yaitu terkait metode dan terkait teknologi. Hasil BCA Learning Institute lainnya adalah leader/manager yag dikembangkan dari dalam sebanyak 89%. Diharapkan dengan strategi tersebut, internalisasi budaya dan nilai-nilai perusahaan akan lebih mengakar, dan akan menularkan skill dan kompetensinya di unit kerjanya. Kinerja perusahaan selama ini relatif baik, secara konsisten berada di tiga bank teratas (top 3) dan menjadikan BCA sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.

Kedepannya, BCA Learning Institute akan mengembangkan learning platform yang jauh lebih adaptif dan fleksibel agar bisa membuat tools pembelajaran yang mendukung kebutuhan setiap karyawan.

Bogor, 09022020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun