Banyak kesukaan atau keinginan sedari kecil yang belum kesampaian, semua karena ketidak adaan biaya, karena hobi atau sesuatu yang saya senangi atau sesuatu yang saya ingin lakukan memerlukan biaya, terkait dengan piaraan-piaraan saya yang tidak memerlukan biaya terlalu banyak adalah hobi saya yang pertama, apa itu....
Ayam kampung
Saat menduduki sekolah umum tingkat pertama, saya tinggal di Balikpapan, hobi sekali memelihara ayam kampung, awalnya hanya membeli sepasang saja, kemudian beranak pinak, dan untuk hobi saya yang satu ini hampir tidak ada mengeluarkan biaya, karena ayam di lepas saja di pekarangan rumah dan tetangga sekitar, karena saya tinggal di perkampungan yang saat itu baru sedikit yang orang yang tianggal disana, dalam waktu dua tahun ayam saya sudah banyak, kalau kuwalahan ya, di potong untuk dinikmati bersama keluarga, atau dimakan telurnya.
Elang
Setelah saya bekerja hobi saya adalah memelihara burung elang, saat itu tidak susah untuk membeli burung elang, dan masih bebas di perjual belikan, namun disini perlu keluar kocek setiap minggunya, karena dia makan ikan kecil segar, atau ikan yang agak besar dan di potong-potong, satu bulan satu kali di beri makan cumi-cumi dan udang, yah....hobi yang satu ini mengeluarkan uang untuk biaya makan nya sekitar Rp. 150.000,- sebulan.
Namun saat terserang penyakit, satu-satu mulai tumbang dan ada satu yang sudah terlalu tua, kemudian beralih hobi berikutnya
Kelinci
Karena anak --anak sangat menyukai kelinci saat mereka masih kecil, saya membeli beberapa jenis kelinci baik yang lokal maupun yang luar, sangat lucu dan sangat menarik, kelinci ini bahkan ada tetangga yang mengira anjing, karena sangat besar dan suka saya ajak jalan kemana-mana, bulunya ada yang seperti karpet, untuk biaya makan dan perawatan kelinci kalau makan berupa pelet, kemudian seminggu sekali di kasih makan daun kangkung tapi jangan terlalu banyak dan wortel. Sedangkan kalau kelinci sakit kalau dia BAB nya sudah seperti kapur putih itu harus di suntik kalau tidak dia akan mati, untuk kelinci karena cukup banyak jumlah pengeluaran rata-rata sebulan Rp. 200.000,-
Ayam Kapas China
Awalnya senang melihat ayam yang satu ini, semua badan sampai kakinya berwarna putih lebat, apalagi kalau masih baru berumur belum menginjak satu bulan sangat lucu sekali, biaya perawatan tidak terlalu sulit, dan biaya makanpun tidak terlalu besar, pelet dan seminggu sekali diselinggi jagung tua, rata-rata biaya sebulan Rp. 200.000,- sayangnya karena saya tinggal di komplek dan semakin hari semakin banyak ayam yang menetas, sehingga dengan tetangga merasa tidak enak karena kadang jam 2 pagi ayamnya sudah bunyi berkokok, saat itu jumlah ayam sudah mencapai 13 ekor dan telur yang ada setiap tahun mencapai 250 ekor dari 10 betina yang ada, akhirnya untuk menjaga hubungan dan menjaga kebersihan komplek perumahan ayam-ayam ini di berikan ke Pasantren, di gabung dengan ayam-ayam kampung dan bangkok yang ada di pasantren.
Ikan Mas dan Gurame