Sebuah siklus kehidupan, di dalam Al-Qur`an agama yang saya peluk, membaginya kedalam lima tahapan, adapun tahapan-tahapan itu sebagai berikut :
- Kematian
- Kehidupan
- Kematian
- Hidup
- Â Kembali
Alam kematian
Di alam ini yang dinamakan alam ruh, sebuah janin berada di rahim seorang ibu, apabila belum di tiupkan ruh kedalamnya maka belum ada kehidupan, ruh berdasarkan pengetahuan didalam janin ditiupkan setelah janin berusia 120 hari, disini janin dibentuk dan diajak bicara, kemudian diambil janji dan kesaksian antara janin dengan "Sang Pencipta" semua sudah di perjanjikan disini dan kita yang saat itu masih sebagai janin menyetujuinya.
Alam Kehidupan
Di alam ini seperti yang kita nikmati sekarang, kita berada di alam dinia ini, kita dari lahir, menjadi anak-anak, menjadi dewasa, remaja, dan menjadi tua, kita bekerja, kita berumah tangga. Inilah alam dunia yang sekarang kita hadapi
Alam kematian
Di alam ini, setelah kita hidup, kita akan mati, berbagai cara kematian yang kita hadapi, kematian disini tidak mengenal usia, bisa masih anak-anak, bisa masih remaja, bisa masih dalam keadaan sehat, atau mati karena faktor usia yang sudah tua, usia hidup sekarang untuk bangsa Indonesia mencapai 70 tahun, namun kalau kita mengikuti usia Nabi Muhammad SAW usia hidup 63 tahun, sudahkah kita mempersiapkan kematian kita.
Hidup Kembali
Di alam ini yang disebut alam kebangkitan, seluruh umat yang pernah hidup kemudian mati akan dibangkitkan disini, di padang masyar, disini masing-masing kita akan dimintai pertanggung jawaban atas apa saja yang telah kita lakukan semasa hidup didunia.
Kembali
Di siklus kehidupan terakhir ini, adalah siklus setelah kita dibersihkan, siklus setelah kita mempertanggung jawabkan semuanya, tidak ada yang disembunyikan, dimana semua panca indra yang ada di tubuh bisa berbicara.
Kita kembali hanya ada dua pilihan, ke surga atau ke neraka. Kita tentunya berdo`a dan berharap, masuk kedalam surga.
Kompasianer
Saya membahas alam kehidupan nyata kali ini, alam kita ada didunia, terutama untuk diri saya pribadi yang tinggal 16 bulan lagi menghadapi masa pensiun, saya ingin berbagi mencari kesibukan saat pensiun, disamping ibadah yang dilakukan tentunya ada kegiatan lain, syukur kalau itu dapat menambah penghasilan dimasa tua.
Salah satu yang saya persiapkan adalah membuat hiasan lampu dari pipa paralon, dalam satu minggu ini saya sudah mempersiapkan semua peralatan yang dipersiapkan, antara lain:
- Bor tangan
- Pipa Pvc
- Lem
- Amplas kayu
- Gambar kaligrafi, doraemon, kupu-kupu, Spidermen, dll
- Gergaji
- Pilok (cat pewarna)
- Kabel Listrik
- Stop Kontak
- Tiner (apabila menggunakan sistem sablon)
- Dudukan lampu ( apa bila di perlukan)
Pipa terserah mau pakai yang kecil atau yang besar, selera kita, kalau saya kali ini menggunakan pipa yang 3" dengan memiliki panjang 6 meter seharga Rp. 198.000,-
Lem, disini saya menggunakan lem kertas dan lem korea, kalau lem kertas seharga Rp. 3.000,- dan lem korea seharga Rp. 5.000,-. Amplas kayu biasa harga satu lembar Rp. 6.000,-. Untuk gambar saya tinggal download di goggle, gratis alias tidak bayar.
Gergaji kecil Rp. 6.000,- dan pipa Pvc 3 " perlengkapan selanjutnya adalah pilok untuk pewarna cukup kita pakai dua warna saja dulu, atau satu warna dulu untuk belajar Rp. 25.000,-. Kabel 1 meter Rp. 1.000,- stop kontak Rp. 2.500,- dan Tiner Rp. 25.000,-
Kalau dilihat dari modal dasar yang paling mahal adalah bor tangan, tapi kalau kita mau untuk belajar bor tangan beli yang di buka lapak saja.
Pipa paralon di potong sepanjang 30 centi meter, sehingga 1 pipa paralon bisa menghasilkan 30 buah lampu.
Kemudian tahapan berikutnya ada 3 cara untuk menggambar di pipa paralon, pertama sistem sablon, sistem ini gambar yang sudah di print di tempel secara terbalik di atas pipa paralon (yang hasil print menempel di pipa) setelah di kasih lem sedikit pojok-pojok kertas atau lem agar tidak bergerak, selanjutnya di gosok dengan tiner, untuk menggosok bisa menggunakan kapas, atau kain halus, agar kertas tidak robek, setelah merata kertas dilepas kembali, cara kedua dengan menempelkan gabar ke dalam pipa paralon, di beri lem atau selotip agar tidak bergerak.
Selanjutnya berikan penerang di dalam pipa (bisa menggunakan lampu bisa menggunakan senter) kemudian ikuti gambar yang ada menggunakan pensil di pipa paralon, kalau menggunakan ini gambar tidak rusak bisa digunakan untuk berikutnya, cara yang ketiga adalah menempelkan langsung gambar ke pipa paralon dan langsung di bor diatas kertas yang ditempelkan di pipa (cara ini kertas langsung rusak karena langsung kena bor).
Setelah tahap pertama selesai masuk ketahap yang kedua, di bor, membolongi bagian-bagian tertentu, sesuai dengan selera, disini perasaan seni masing-masing pembuat lebih dominan, yang mana yang mau di bolongin yang mana yang tidak.
Selamat menikmati masa pensiun, selamat berkreatifitas, oh iya kalau saya menjual satu lampu buatan saya ini Rp. 100.000,- lumayan buat belum pensiun sudah mempersiapkan diri untuk keliling Indonesia dan Dunia, tanpa mengganggu uang pensiun. SELAMAT MENCOBA.
Bogor, 09112019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H