Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Rujak dan Gado-Gado Pelepas Stres Sesaat #7

3 November 2019   12:28 Diperbarui: 3 November 2019   12:39 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Wanita ini keluar masuk dari dalam kamar kost nya, di perhatikannya satu-satu kamarnya, kalau ada yang di rasa salah dia betulkan, kalau ada yang di rasa kurang dia ambil catatan kemudian dia tuliskan di kertas begitu terus, sampai dirasa cukup, dia mencoba merebahkan diri mencoba melupakan semua permasalahan, namun semua hanya semu, masalah itu muncul lagi di kepalanya, sampai dia merasa bosan.

Winda mencoba keluar dari kamar, melepas kejenuhan yang ada, dilihatnya masih asyik ngobrol dua remaja di ruang tengah, sepertinya memang di sediakan untuk penghuni kost bersantai,"Selamat siang, boleh gabung .?" Tanya Winda

"Selamat siang kak, silahkan." Jawab keduanya serempak

"Saya Winda, penghuni baru disini, kalian kost disini juga.?" Tanya Winda

"Saya Dhika kak, kamar saya persis disebelah kiri kamar kakak."

"Saya Mia kak, kalau kamar saya persis diatas kamar kakak."

"Mia sama Dhika sudah kerja apa kuliahan." Tanya Winda

"Kalau saya tidak kuliah kak, hanya kursus saja." Kata Dhika

"Kalau saya kuliah di UI kak, baru semester dua, ambil hukum." Kata Mia

"Saya alumni UI juga tapi dah lama, angkatan tua, sekarang kerja kantornya tidak jauh dari sini, makanya cari tempat kost yang dekat dengan  kantor." Kata Winda

"Kalian sudah lama kost disini.?"

""Kalau saya sejak kuliah kak, kalau Dhika baru tiga bulan ini." Mia menjelaskan

"Bagaimana suasana disini.?"

"Untuk tempat kost disini enak kak, tidak terlalu jauh dari jalan raya, harganya masih relatif murah, terus hanya untuk wanita saja, ruang untuk tamu dan kita ngobrol-ngobrol ada, penjagaan full 24 jam, ibu kost juga ramah dan baik." Jenas Mia

"Disini semuanya ada empat belas kamar, berarti sekarang tinggal satu kamar yang kosong, biasanya penuh terus disini, ini yang kosong juga belum ada dua mingguan, penghuni yang lama sudah selesai kuliah dan yang satu lagi kerja diluar kota dimutasi." Kali ini Dhika menjelaskan

"Nah...kalau siang ini, sebentar lagi biasanya ada Ibu-Ibu jual gado-gado dan ibu-ibu yang jual rujak lewat sini kak, jadi ngak perlu keluar kalau mau makan gado-gado dan rujak." Kata Mia

"Dan satu lagi boleh ngutang kalau belum dapat kiriman." Kata Mia

"Oh..iya kalau ada tamu tidak boleh di bawa masuk kamar, terkecuali sejenis, kalau tamu nginap di kamar kita, harus lapor minimal 1 jam sebelumnya, kalau hari biasa tamu jam 9 malam sudah harus pulang, terkecuali malam minggu bisa sampai jam 10 malam." Kata Dhika

"Wah....informasinya sangat lengkap ini." Kata Winda

"Masih ada satu lagi kak." Kata Mia

"Apa.?"

"Kalau ada apa-apa tinggal panggil pak Ujang, semua urusan selesai." Kali ini Mia dan Dhika bersama bicaranya disusul dengan tertawa bersama mereka, Winda pun jadi ikut-ikutan tertawa.

"Kalau hiburan lain apa saja.?" Tanya Winda

"Wah, tidak ada kak, itu masing-masing saja, kalau saya sering ngebantuin ibu kost merawat tanaman." Kata Dhika

Pembicaraan mereka terhenti, karena ada pak Ujang datang dan mendekat," Wah sudah pada rame aja jam segini." Kata pak Ujang

"Itu ada langganan sudah datang, gado-gado sama rujak, disuruh masuk apa dilarang masuk." Canda pak Ujang

"Ya....itu yang kami tunggu dari tadi pak Ujang, suruh masuk pak." Kata Dhika

Pak Ujang kembali keluar, kegerbang depan, untuk mempersilahkan kedua pedagang itu masuk.

"Kami biasa ya bu, maaf kak Winda mau pesan juga.?" Tanya Mia

"Kenalan dulu baru pesan ya, ibu-ibu, nama saya Winda, penghuni baru di tempat ini." Kata Winda

"Saya pesan gado-gado cabenya empat, rujaknya juga yang pedes satu." Lanjut Winda

Kedua pedagang ini dengan cekatan langsung membuatkan pesanan dari pelanggannya baik pelanggan lama dan pelanggan barunya.

Terlihat Dhika langsung berdiri, menuju kamarnya kemudian keluar lagi dengan membawa tiga gelas aqua, "minumnya ini dulu ya, biar cepet habis, karena mulai bulan depan kita harus ikut go green tidak boleh lagi menggunakan bahan-bahan dari plastik." Kata Dhika

Tidak berapa lama satu persatu selesai pesanan mereka, Winda berdiri ke arah kamarnya untuk mengambil uang pembayaran, sementara Dhika dan Mia sudah mempersiapkan uang pembayarannya.

Setelah mengucapkan terima kasih, kedua pedagang itu berpamitan untuk mencari pelanggan yang lain, bertiga mereka melahap rujak terlebih dahulu, sambil menikmati rujak, Winda bertanya, "selain rujak sama gado-gado biasa makannya apa.?"

"Di seberang jalan kalau sore hari ada, sea food kak, nah kalau mau jalan sedikit ada juga soto lamongan disebalah kanannya, kalau soal makanan gampang disini kak." Kata Mia

"Ia, mudahan saya betah disini ya." Kata Winda

"Nanti agak sore dan malam rame kak, rata-rata yang kost disini sebelum tidur ngumpul disini, kadang kita main scrabel malah kita kadang ikut-ikutan main gapleh." Kata Mia

"Main gapleh.?" Tanya Winda

"Ia kak, main coret pake belau mukanya, atau main kartu remi."Kata Dhika

"Wah seru ya." Kata Winda

Tidak terasa, rujak sudah ludes kedalam perut mereka masing-masing, tapi mereka tidak langsung melanjutkan makan gado-gadonya, masih menunggu dulu rujak turun ke perut mereka.

Semilir angin berhembus sedikit kencang di ruang santai tempat mereka duduk dan makan rujak tadi,"Sejuk anginnya ya disini.?" Tanya Winda

"Ia kak, kalau habis makan biasanya kita langsung ngantuk, bawaanya mau tidur saja."Kata Mia

"Kalau kami-kami susah tidur malam, duduk saja disini sekitar tiga puluh menit, biasanya sudah mulai diserang kantuk, setelah itu tinggal masuk kamar tidur." Lanjut Mia

"Gimana nih, gado-gadonya, mau lanjut tidak." Kata Winda

"Lanjut......." Kompak mereka bertiga menjawab

Bogor, 03112019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun