Singkat cerita sampailah mereka di satu lorong yang sempit, mereka bertemu dengan sesosok mayat yang ada di jalanan, semua orang mengacuhkannya, lalu lalang orang disisi jenajahnya.
Setelah sultan Murad mendekat dan melihat benar orang ini telah meninggal dunia, sultan bertanya dengan orang sekitar, siapa orang ini, karena orang-orang mengacuhkanya, dan orang-orang tidak mengetahui kalau dia adalah sultan Murad.
"Orang ini Zindiq, suka menegak minuman keras dan berzina."
"Tapi bukankah orang ini umat Muhammad." Jelas Sultan
"Ayo kita angkat jenajah ini bersama, kita bawa kerumahnya." Kata Sultan
Sesampai dirumah, semua orang langsung pergi, tinggal Sultan bersama penasehat-penasehatnya, melihat suaminya meninggal si istri menangis, dalam tangisnya si istri berucap." Semoga Allah merahmatimu wahai wali Allah.......Aku bersaksi bahwa engkau termasuk orang yang sholeh."
Mendengar ucapan itu sultan Murad kaget...."Bagaimana mungkin ia termasuk Wali Allah, sementara orang-orang berkata tentang dia begini dan begitu, sampai-sampai mereka tidak peduli dengan kematiannya."
"Sudah kuduga pasti akan begini....."Si istri menjawab
"Setiap malam suamiku pergi ketoko-toko yang menjual minuman keras, dia membeli minuman keras pergi ke toko-toko sejauh yang dia mampu. Kemudian minuman-minuman itu dibawa kerumah lalu ditumpahkanya di dalam toilet, seraya berkata."Aku telah meringankan dosa kaum muslimin."
Dia juga suka pergi menemui para pelacur, memberi mereka uang dan berkata."Malam ini kalian sudah dalam bayaranku, jadi tutup pintu rumahmu sampai pagi."
Kemudian dia pulang kerumah dan berkata kepada ku."Alhamdulillah malam ini aku telah meringankan dosa para pelacur itu dan dosa para pemuda-pemuda Islam."