Pembukaan Pertemuan Nasional Purna Aktivis Dewan Kerja di buka secara resmi malam ini 10 Oktober 2019, sekitar satu jam lagi di mulai, kami di beri kesempatan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk menyaksikan dan melihat secara langsung Sumur Sri Tanjung yang ada di Pendopo Banyuwangi.
Kami di ajak masuk ke dalam sebuah rumah di Belakang pendopo, dan di jelaskan ini adalah bentuk rumah suku Osing, penduduk asli Banyuwangi, kemudian kami di bawa kebelakang melihat sumur Sri Tanjung.
Diceritakan oleh adik-adik Pramuka yang membawa kami dari hotel menuju pendopo bahwa, Asal muasal kenapa di namai Sri Tanjung karena ini merupakan legenda turun temurun di Banyuwangi, ini adalah kisah kesetiaan antara Sri Tanjung dan Sidopekso yang merupakan cikal bakal dari Banyuwangi. Konon Sri Tanjung memiliki paras yang sangat cantik jelita dia adalah istri dari Sidopekso, rupanya raja saat itu sangat tertarik akan kecantikan Sri Tanjung, sehingga raja Silokromo ingin memilikinya.
Singkat cerita sang raja memerintahkan Sidopekso untuk pergi berperang, ini adalah tipu muslihat raja agar bisa mendekati Sri Tanjung, namun Sri Tanjung tetap setia dengan suaminya, Sri Tanjung dia tidak tergoda dengan rajanya, sampailah Sidopekso pulang dari berperang, dan sang raja memfitnah bahwa Sri Tanjang menyukainya, Sidopeksopun bertanya kepada Sri Tanjung apakah benar yang disampaikan rajanya, Sri Tanjung mengatakan bahwa dia masih setia dengan suaminya, namun Sidopekso tetap tidak percaya, akhirnya Sri Tanjung berkata,
"kalau memang engkau tidak percaya, baiklah aku akan menceburkan diri kesungai ini, apabila aku benar seperti yang engkau ucapkan maka air yang ada disini akan berbau, tapi apabila aku tidak seperti yang engkau sangkakan maka air ini akan wangi."
Akhirnya Sri Tanjung menceburkan diri ke sungai ini, dan air ini sangat wangi baunya, yang berarti Sri Tanjung tidak seperti apa yang di sangkakan oleh suaminya, suaminya pun meyesal karena tidak percaya akan kesetiaan istrinya, dia berteriak teriak menyesali apa yang dia telah ucapkan yang tidak mempercayai istrinya, dia seperti orang gila dan tercebur di pinggir sungai, dia berteriak teriak Banyuwangi....Banyuwangi.
Menurut penjelasan petugas yang ada di sumur ini, air sumur ini kadang berubah warna dan berubah aromanya, apalagi seperti malam jum`at seperti sekarang ini, jika air sumur beraroma wangi akan pertanda akan mengalami hal yang baik, tapi kalau berbau anyir atau amis akan terjadi hal-hal yang tidak baik.
Sumur ini awalnya berbentuk persegi panjang dengan panjang sekitar 1,4 meter dan lebar 0,8 meter, dengan kedalaman tidak lebih dari 7 meter. Namun kini sumur ini dibuat bundar dan di beri penutup.
Sumur Sri Tanjung diyakini oleh sebagian masyarakat memiliki beberapa khasiat ampuh, air sumur ini menurut petugas yang bercerita dipercaya dapat mengabulkan do`a dan dapat membuat awet muda bagi yang meminum dan membasuh muka dengan air tersebut.
Karena Peserta PADK banyak yang berusia diatas 45 tahun, pada rame- rame mencuci muka dengan air tersebut, ada yang meminum dan berwudhu dengan air tersebut.