Rokok, Korek Api dan Setrika (Perjalanan Haji #2)

Pemerintah sudah memberi arahan terkait bawaan apa saja yang di perbolehkan dan dilarang oleh seluruh jamaah haji, namun entah itu untuk coba-coba, atau berupaya kalau lolos ya...Alhamdulillah, kalau dilarang ya apa boleh buat....

Untuk kloter 31 /JKS kami di lepas oleh Pemerintah kota Bogor pada hari Senin 15 Juli  2019 jam 13.00 di Masjid Raya Bogor menuju embarkasi haji Bekasi, di kawal oleh patwal dari Dishub dan Kepolisian Kota Bogor.

Sambutan dari ketua Embarkasi saat menerima  kami salah satunya masih mengingatkan tentang bawaan apa saja yang menjadi larangan bagi jamaah, agar tidak menyulitkan jamaah sendiri nantinya.

Benar saja saat masih terlelap dalam tidur jam 01.00 pagi, terdengar melalui pengeras suara,   ada beberapa jamaah yang di panggil oleh kloter untuk dibuka isi tas nya dan di keluarkan barang-barang bawaan seperti rokok, korek api, setrika listrik, dan cairan yang melebihi ketentuan yang berlaku.

Pemerintah tidak melarang sepenuhnya untuk rokok, masih diijinkan bagi perokok untuk membawa rokok maksimal 200 batang, artinya bagi perok masih bisa menikmati rokok 1 hari sebanyak 5 batang.

Hal yang lucu, ada seorang nenek-nenek usia mendekati 60 tahun di dalam tas nya terdapat puluhan bungkus rokok, setelah di periksa dan di tanya petugas, ternyata nenek tersebut dititipin oleh anaknya yang merokok.

Kloter 31/JKS kami di lepas dari embarkasi Bekasi menuju Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 09.00 dan berangkat menuju Madinah pada hari Selasa 16 Juli 2019 jam 13.20 WIB. Kami tiba di Madinah dengan selamat menjelang sholat Magrib.

Bogor
Penghujung Agustus 2019.