Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Pesona Candi Gedong Songo di Gunung Ungaran

3 Juli 2019   16:44 Diperbarui: 3 Juli 2019   16:50 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salam Petualang,

Awalnya kami mencari Tebing Brizki, namun sebelum masuk kesana, kami melihat petunjuk arah ada Candi Gedong Songo, kemudian kami berhenti sejenak, untuk melihat di google, apa yang menarik dari Candi Gedong Songo, kami melihat banyak hal-hal yang menarik yang bisa kami temukan di Candi ini, akhirnya kami sepakat untuk ke Candi Gedong Songo terlebih dahulu baru ke Tebing Brizki.

dokpri
dokpri
Begitu memasuki  arena Candi ini banyak wisatawan yang sudah berada disini, disamping peninggalan sejarah juga pemandangan yang di lihat sangat memukau. Kami berfoto ria dulu di depan, tulisan kemudian menyaksikan beberapa anak-anak sekolah dan anak Pramuka yang berkunjung disini.

Candi Gedong songo diambil dari bahasa Jawa, Gedong dan Songo, dimana Gedong yang berarti bangunan atau rumah dan Songo berarti sembilan, memang di sini terdapat sembilan Candi, Candi-Candi ini peninggalan Hindu yang terletak di Gunung Ungaran.

dokpri
dokpri
Candi ini berada di ketinggian 1.200 mdpl, berada di jalan alternatif Ungaran-Temanggung, kalau dari Semarang sekitar satu Jam perjalanan sedangkan kalau dari Jogjakarta waktu tempuh sekitar dua jam perjalanan.

Kalau melihat secara sepintas Candi yang ada di sini ada kemiripan dengan Candi yang berada di Dieng, mungkin karena struktur yang tidak jauh berbeda, disini juga ada sumber air panas, begitu juga di Dieng.

dokpri
dokpri
Hampir semua Candi berada di ketinggian, mungkin dahulu mereka beranggapan, kalau ada yang meninggal dengan di letakkan di ketinggian, maka roh yang meninggal akan langsung ke kayangan.

Kami mengelilingi, Candi-Candi yang ada dengan menunggang kuda, karena kalau berjalan kaki lumayan jauh, terkecuali untuk candi-candi yang berada di sekitar sini, masih mudah untuk di tempuh berjalan kaki.

dokpri
dokpri
Terdapat Arca-arca di sini, yang dibuat pada abad ke 8 Masehi, tapi arca yang ada sudah tidak lengkap, sudah berupa potongan-potongan, namun ada juga yang masih utuh.

Menurut sejarah yang ada, Candi ini ditemukan oleh Loten pada tahun 1740, kemudian Rafles mulai mencatatnya dan memberi nama Gedong Pitoe, karena saat itu baru di temukan 7 bangunan pada tahun 1804, namun pada tahun 1925, Van Bream menemukan candi di sekitar perbukitan Ungaran, selanjutnya Fredrich dan Hopermas menulis tentang Gedong Songo, kemudian Van Stein Callefels melakukan penelitian sekitar komplek Candi  Gedong Songo pada tahun 1908. Selanjutnya pada tahun 1911-1912 Knebel melakukan inventarisasi semua Candi di komplek ini.

dokpri
dokpri
Pada tahun 1916 Belanda mulai melakukan penelitian disini, pada tahun 1928-1929, dilakukan pemugaran Candi Gedong 1, tahun 1930-1932 dilakukan pemugaran pada Candi Gedong 2, Sedangkan Pemerintah Indonesia mulai melakukan pemugaran mulai tahun 1977 -- 1983 untuk Candi Gedong, 3,4 dan 5 dan pada tahun 2009 baru di lakukan pemetaan ulang untuk semua Candi di Komplek ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun