Yang mereka dagangkan adalah hasil pertanian dan perkebunan masyarakat setempat, hasil kerajinan tangan, dan makanan serta minuman.
Kue-kue khas Banjarmasin juga ramai di dagangkan disini, menurut motoris yang membawa kami, kalau hari Jum`at, Sabtu dan Minggu disini lebih ramai lagi.
Saya naik ke atas kapal untuk mencari moment-moment yang bagus buat dokumentasi saya, setelah puas baru ke bawah menikmati apa-apa tadi yang di beli, setelah puas kami kembali ke Pasar Terapung tempat kami awal naik kapal, di dekat Monumen Patung Bekantan.
Patung Bekantan
Nasalis Larvatus atau yang dikenal di Kalimantan dengan nama Bekantan, terdapat patungnya di taman ini dengan posisi duduk seraya menggaruk kepala dengan tangan kanan, sedangkan tangan kirinya memegang serenteng buah rambai, buah rambai ini adalah salah satu buah yang ada di Kalimantan, biasanya kalau buah ini keluar artinya musim buah sudah habis, menunggu tahun depan lagi, rambai merupakan makanan kesukaan Bekantan.
Selain Pasar Terapung, Patung Bekantan juga merupakan icon dari Kalimantan Selatan.
Patung ini berada di tepi Sungai Martapura tepatnya di Jalan Pierre Tendean, dengan memiliki ketinggian 6,5 meter konon katanya harga patung ini Rp. 2,6 miliar, yang dibuat oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
Kalau dilihat-lihat patung dan kondisi yang ada lebih mancung hidung Bekantan dari pada hidung saya.
Kalau patung singa Merlion di Singapura mengeluarkan air, patung Bekantanpun disini dari mulutnya mengeluarkan air, saat air keluar dari mulut Bakantan kita ambil foto di depannya sangat bagus sekali.