Salam Petualang,
Kompasioner, berangkat dari Surabaya menggunakan dua bus menuju Madura, pada pukul 17.00, sampai di Madura, jam 19.30 kami sholat malam dan makan malam bersama dengan diiringi elektone, kemudian melanjutkan perjalanan ke Sumenep, sampai di Sumenep sekitar pukul 22.15, langsung menuju hotel untuk istirahat. Â Namun beberapa teman minta di temani untuk keliling Sumenep sekalian kalau ada warung yang buka untuk mengaso di sana, kami tidak terlalu lama, setelah selesai menikmati mie telur, dan ber swa foto sebentar, kami kembali ke Hotel, karena besok perjalanan cukup panjang.
Pantai Lombang
Pantai ini di bagian tepinya dikelilingi pohon cemara, duduk-duduk di bawah rindangnya cemara menambah nikmatnya suasana pantai apalagi semilir angin yang menemani, kami sarapan di hotel ala kadarnya saja, karena akan menikmati makan di pantai ini.
Pantai ini mulai dikenal pada tahun 2000, dan merupakan pantai yang teramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun manca negara, apalagi kalau liburan tiba, pantai ini semangkin ramai.
Pasir Putih yang menghiasi Pantai Lombang memiliki luas 12 km, masyarakat disini senang menulis sesuatu di pantai kemudian memfotonya dan mengirimkan ke teman dan kerabat mereka melalui sosial media.
Pantai ini memiliki ombak tidak terlalu besar, sehingga untuk berenang dan snorkeling tidak terlalu berbahaya, disini juga menyediakan penyewaan untuk berenang, seperti pakaian dan pelampung, di sekitar sini juga ramai home stay, jadi kalau anda yang ingin menikmati malam hari di pantai ini, dapat menyewa disini.
Bagi yang tidak menginap juga jangan khawatir, kalau yang sudah berenang disini juga disediakan kamar untuk bilas atau ganti.
Kami menikmati makanan yang disediakan, berupa Kelapa Muda, Rujak Lontong Madura dan Nasi Kuning.
Museum Keraton Sumenep
Destinasi berikutnya yang kami kunjungi adalah Museum Keraton Sumenep, disini kami melihat peninggalan-peninggalan sejarah yang ada.
Kami memasuki dan melihat apa saja yang di tampilkan dalam Museum ini, terdapat nama-nama Raja dan Bupati Sumenep dari tahun 1269 sampai 1292, kemudian ganti kepemimpinan dari tahun 1750-1762, sampai dengan Bupati saat ini, tertera dengan jelas di Museum ini.
Disini juga di pajang kereta kebesaran Arya Wiraradja yang usianya 1.000 tahun lebih.
Terdapat Al-Qur`an yang di tulis tangan dalam waktu satu malam oleh Sultan Abd. Rachman dan terdapat kereta kuda hadiah dari kerajaan Inggris, Sultan Abd. Rachman adalah yang menterjemahkan Bahasa Sansekerta ke dalam Bahasa Inggris.
Ada ruangan yang tidak boleh di masuki oleh wisatawan, wisatwan hanya di perkenankan melihat dari luar saja, yaitu tempat tidur para raja, kemudian kami mengunjungi Taman Sare.
Disini saya mencuki kaki dan mencuci muka, di yakini tempat ini adalah tempat mandi Putri Koning, diyakini air disini bisa membuat awet muda dan didekatkan jodoh bagi yang belum berjodoh.
Bukit Kapur Jaddih
Awalnya malas untuk turun dari bus, disamping sudah lelah, cuaca di luar juga sangat menyengat, kemudian diarahkan untuk jalan kaki dari tempat berhentinya bus ke lokasi sekitar 500 meter, namun ada beberapa teman yang sudah dilokasi dan memperlihatkan hasil foto-foto membuat saya tertarik juga untuk turun dan menuju lokasi ini.
Belum terbersit di pikiran saya, ditempat ini ada wisata yang sangat unik dan menarik, bekas tambang yang dibuat sangat indah dan menawan.
Namanya bukit kapur Jaddih, penambangan batu kapur putih ini katanya awalnya bukan untuk wisata dan tidak bebas untuk umum, namun lama kelamaan menjadi salah satu destinasi wisata untuk umum.
Pola-pola yang dibentuk sangat indah, kalau kita pintar mengambil posisi foto tentu orang tidak akan percaya kalau kita bilang ini di Madura.
Sisa-sisa penambangan yang dibentuk pemandangan yang menakjubkan, ada juga yang membentuk gua-gua kecil yang sangat menarik.
Ada beberapa tempat di Madura yang memiliki tempat seperti ini, dan semuanya sangat menawan dan menakjubkan.
Bedanya kalau di Jaddih ada kolam renangnya sedang yang disini tidak ada kolam renangnya.
Kompasioner, Hayooo, Jelajah Indonesia.
Bogor,25062019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H