Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bandar Lampung dengan Destinasi yang Memanjakan ( 3-Habis)

19 Juni 2019   14:32 Diperbarui: 19 Juni 2019   14:46 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salam Petualang,

Hari Ketiga, Bandar Lampung.

Kompasioner, di hari ketiga merupakan hari terakhir kami untuk sesi pertama di Bandar Lampung, kami menginap di hotel tepat di Tugu selamat datang Bandar Lampung, kami mengambil sesi foto dua kali, saat malam hari dan saat siang hari.

Malam hari kami ambil sesi foto saat selesai makan malam, dan untuk siangnya kami ambil setelah sarapan pagi dan membeli minuman serta snack untuk di perjalanan.

dokpri
dokpri
Hari ketiga kami akan ke Metro, kemudian kami lanjutkan perjalanan ke Way Kambas melihat sekolah Gajah yang ada di sana dan terakhir ke manara Siger, sebelum kami menyeberang ke Merak dan kembali Ke Bogor.

dokpri
dokpri
Tepat pukul 07.30 WIB dari Penginapan kami menuju Metro, Metro kami tuju hanya dalam waktu 30 menit, tepat di tugu selamat datang, kami ber swa foto terlebih dahulu.

Setelah ber foto, kami melanjutkan perjalanan ke Way Kambas, sempat satu kali kami mampir untuk membeli jajanan yang dijual di warung di pinggir jalan, sekalian bertanya jalan menuju Way Kambas.

Sebelum memasuki jalan utama ke Way Kambas jalan sangat mulus dan bersih, namun saat berbelok kekiri menuju lokasi, banyak jalan yang berlubang, dan banyak yang aspalnya sudah mengelupas.

dokpri
dokpri
Kami ber swa foto dulu di pintu gerbang sebelum memasuki lokasi dan bertanya dengan petugas yang kebetulan ada di tempat itu, sama seperti awal kami memasuki lokasi ini, jalanya juga banyak yang rusak dan berlubang, banyak aspal yang terkelupas.

dokpri
dokpri
Sekitar 15 menit kami sampai di lokasi parkir, terdapat beberapa warung yang berjualan, karena kebelet ingin buang air kecil kami langsung menuju toilet yang ada di dekat parkiran, sebuah Mushola, saat kami masuk toilet tidak ada air yang tersedia disana, juga saat membuka kran air, tidak air yang mengucur, akhirnya keluar lagi dan membeli air mineral di warung tersebut, untuk selanjutnya melanjutkan hajat membuang air kecil.

dokpri
dokpri
Melihat lokasi yang ada, sepertinya tempat ini sudah mulai kurang pengunjungnya, banyak tempat-tempat yang sudah kurang terawat, kami melanjutkan berjalan kaki menuju tempat Gajah di latih, dan beberapa pengunjung dari Jakarta mengikuti kami di belakang.

dokpri
dokpri
Terlihat tonggak-tonggak beton yang di pakai untuk mengikat kaki Gajah, ini di lakukan agar Gajah-Gajah yang masih liar, dirantai disitu yang menyebabkan setiap dia berjalan akan terhenti karena rantai tersebut, ini di lakukan berhari-hari, ini salah satu pendidikan yang diberikan untuk Gajah-Gajah tersebut.

dokpri
dokpri
Kemudian kami menyaksikan atraksi Gajah, ada beberapa pengunjung yang ingin berfoto bersama Gajah, dan menunggang Gajah tersebut.

Setelah puas dengan Way Kambas, kami kembali keluar lokasi, untuk menuju Menara Siger di Bakauheni, kami tidak melalui jalan awal, tetapi kami melalui jalan lain, jalan yang kami lewati sangat luas dan bersih, di sepanjang jalan kami bertemu dengan perumahan transmigrasi, mereka ditempatkan perwilayah, ada yang dari Jawa ada yang dari Bali.

dokpri
dokpri
Mendekati pelabuhan Bakauheni, kami mampir ke Menara Siger, untuk istirahat, makan siang dan ber selfie ria, Menara ini terletak tidak terlalu jauh dengan Pelabuhan Bakauheni, dan Pelabuhan terlihat dari tempat kami berdiri.

dokpri
dokpri
Menara ini sangat megah dan menjadi kebanggaan masyarakat Lampung, tingginya 110meter diatas permukaan laut, ini menjadi landmark masyarakat Lampung, dan ini juga menjadi titik Nol Selatan Sumatera, menara ini di resmikan pada 30 April 2008 oleh Gubernur Sjahroedin ZP pada saat itu.

dokpri
dokpri
Menara Siger berada di Bukit Gamping, Bakauheni Lampung Selatan, bangunan ini sama dengan bangunan-bangunan dan instansi Pemerintah dan swasta yang ada di Bandar Lampung, memiliki bentuk yang unik, terdapat Sembilan kerucut yang berwarna kuning keemasan yang berderat memanjang, ini adalah bentuk mahkota pengantin wanita adat Lampung, mereka menyebutnya Siger. Sedangkan arti Sembilan adalah jumlah Bahasa yang ada di Lampung.

dokpri
dokpri
Bangunan Siger ini di arsiteki oleh orang asli Lampung Bapak Ir. H. Anshori Djausal MT, kontruksi bangunan dengan tekhnik tahan guncangan dan terpaan angin, menggunakan kontruksi mirip laba-laba, sedangkan ornamennya diambil dari motif kain Tapis, salah satu ciri khas masyarakat Lampung.

Setelah puas berselfie ria dan makan, kami melanjutkan perjalanan ke Bakauheni, ke Pelabuhan Merak dan kembali ke Bogor.

Hayo, Jelajah Indonesia.

Lampung # H3-Habis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun