"Di syukuri saja," katanya seraya mereka berjalan menuju rumah.
Setiba dirumah Yoga dipesilahkan kembali naik kerumah, mereka ngobrol di teras rumah, Bapak bertanya dari mana, sudah lama di Tarakan, dan lain sebagainya tentang diri Yoga.
Tidak berselang lama, Ibu keluar dengan membawa dua gelas kopi hitam, dan satu toples kerupuk.
"Silahkan diminum, nak Yoga ?"
"Maaf kalau di kampung begini saja suguhannya," kata Ibu lagi
"Terima kasih Bu, ini sudah alhamdulillah,"
Ibu ikut ngobrol bersama mereka, dalam sekejap mereka sudah akrab, dan Yoga tidak boleh pulang dulu sebelum makan bersama, Ibu sudah masak, hasil tangkapan tadi pagi dan sayaur mayur yang ada di belakang pantai Amal ini, seraya menunggu masakan Ibu, Bapak bercerita, Jepang pertama kali menginjakan kaki di Kalimantan masuk pertama kalinya melalui pantai Amal ini, dulu masih banyak yang menemukan samurai di sekitar sini,dan kadang juga banyak bercerita kalau malam hari kadang ada yang melihat tentara jepang baris menuju pantai setelah di datangi hilang, tapi Bapak belum pernah melihat secara langsung, baru denger cerita, entah benar entah tidak.
Panjang lebar bercerita, tanpa terasa masakan Ibu sudah siap, kami bertiga menikmati makan siang bersama.
Bogor, 12062019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H