Dihadapan Ka`bah mu ini sekali lagi hamba minta ampun ya ....Allah
Ampuni hamba mu ini,....
Ya, Robb....
Jodohkan Catur dengan Dessy...
Bahagian mereka ya, Rabb....
Aamiin, ya Rabbal Alamin.
Tangan Ibu Bos, masih menegadah keatas, sudah habis kata-kata yang akan dia ucapkan, air mata terus saja membasahi pipinya, perlahan dia ucap aamiin, dan diusapkannya kedua tangannya kewajah, masih di pandangnya Ka`bah.
Lega rasanya, seperti ada bongkahan batu yang selama ini di letakkan di dadanya dan saat ini batu itu sudah tidak ada lagi, sedih memang ada yang dia rasakan, karena Allah mengijinkan dia menerima Catur, sesuai dengan amanah almarhum suaminya, semua terserah Catur dan kalau dia bersedia, Allah telah memenuhi do`a nya tapi dia menolaknya karena dia baru tahu Dessy menerima Catur sebagai suaminya, dia tidak ingin Dessy terluka, urusan dia dengan sesama manusia sudah selesai, biarlah nanti urusan dia dengan Allah, untuk terus meminta maaf dan ampun.
Dari kejauhan Ibu Bos melihat Catur berjalan agak tergesa kearahnya, dan membawa dua gelas air zam-zam, diberikanya satu ke Ibu Bos, kemudian dia duduk disamping Ibu, mereka berdua meminumnya," maaf ibu, agak lama menunggunya," kata Catur
"Tidak apa, tadi malah saya sempat sholat sunat lagi," kata Ibu
Kali ini ibu tersenyum memandang Catur," kita mungkin belum berjodoh ya," kata Ibu