Setelah menikmati makan malam bersama sepulang dari sholat isya di hotel, Catur, Ibu Bos, Ilos, Taufiq dan Noval berjalan-jalan diluar hotel, mengelilingi jalan-jalan di seputar hotel dan masjid Nabawi, malam ini adalah malam terakhir mereka di Madinah, besok siang sekitar jam 11.00 mereka akan menuju Makkah dan mengambil miktab di Bir Ali, Noval dan Taufiq merangkul Ibunya terus selama berjalan santai, Catur dan Ilos berjalan di depan mereka, mereka melihat ramainya pedagang yang berjualan, rata-rata sudah pandai berbahasa Indonesia para pedagang disini, dan banyak masakan-masakan Indonesia juga terdapat disini, Catur berhenti sejenak kemudian berkata kepada keempatnya," ada yang mau coba makan falafel ngak ?"
"Makanan apa tuh om ?" tanya Taufiq
"Makanan khas Timur Tengah,"
"Om sudah pernah makan ?" kali ini Noval yang bertanya
"Belum juga, tadi pulang masjid om liat itu."
"Boleh juga kita coba." Kali ini Ibu Bos ikut menimpali
Mereka berlima menuju rumah makan yang menjual falafel, yang tadi Catur lihat, sesampai disana mereka tidak langsung masuk, tapi melihat-lihat dulu, sepertinya mereka ragu,"kita coba aja, kalau ngak di coba kan ngak tahu," kata Ibu
Akhirnya mereka pun masuk dan mencari tempat duduk untuk lima orang, terlihat pelayan orang arab menghampiri meja mereka, dia tersenyum dan berkata
"Indonesia....Indonesia.....Prabowo....Prabowo, mau makan apa," Katanya, karuan saja Noval dan Taufiq mengikuti omongan dan gaya orang arab tersebut, mereka semua tertawa gembira.
"Filafel tiga buah saja." Kata Catur seraya tangannya mengangkat jari telunjuk, jari tengah dan jari manis secara bersamaan.
"Mineral lima," lanjut Catur kali ini tanganya di angkat semua