Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sejarah Itu Berulang

22 Mei 2019   18:40 Diperbarui: 22 Mei 2019   18:52 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika peluru tajam itu memutus kehidupannya

Suara takbir dan doa melepas kepergiannya

Di pagi buta dua mujahid mati dalam keadaan syahid

Menjelang pagi enam jiwa melayang

Untuk meminta sebuah kejujuran dan keadilan

Sejarah itu berulang

Untuk sebuah jabatan dan kekuasaan

Peluru-peluru tajam di lepaskan

Kepada mereka  yang seharusnya dilindungi

Untuk sebuah popularitas berada di atas

Tak perduli mau jadi apa nanti

Yang penting saat ini ambil kendali

Sejarah itu berulang

Waktu dan tempat yang membedakan

Tapi tujuan tetap sama

Untuk sebuah kekuasaan dan jabatan.

Bogor, 22052019

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun