Ketika peluru tajam itu memutus kehidupannya
Suara takbir dan doa melepas kepergiannya
Di pagi buta dua mujahid mati dalam keadaan syahid
Menjelang pagi enam jiwa melayang
Untuk meminta sebuah kejujuran dan keadilan
Sejarah itu berulang
Untuk sebuah jabatan dan kekuasaan
Peluru-peluru tajam di lepaskan
Kepada mereka  yang seharusnya dilindungi
Untuk sebuah popularitas berada di atas
Tak perduli mau jadi apa nanti
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!