"Sambalnya banyakin, Jack terserah mau apa." Kata Catur sambil menyerahkan uang seratus ribu rupiah ke bang Jack
"Siap, pak." Kata Jack
"Nanti antar ke ruangan saya saja dan tolong sekalian dengan air putih." Kata Catur dan dilanjutkan dengan kata terima kasih sebelum ia meninggalkan pos satpam.
Diruangan kerjanya Catur kembali mengingat apa yang si bos ceritakan tadi sore kepadanya, ia tidak tahu harus berbuat apa, ia pasrahkan saja semuanya.
Ia bagaikan seekor keong tanpa cangkang, mencoba mencari apa saja sebagai pelindung, untuk bertahan hidup, sampai saat ini ia belum tahu harus berbuat apa, masih dua hari lagi, besok Sabtu, lusa Minggu dan hari Senin adalah mulai segalanya.
Lamunan Catur terhenti saat pintu ruangan kerjanya di ketuk, Jack dengan sepiring nasi goreng dan segelas air putih menghampiri.
"Terima kasih, Jack."
"Sama-sama pak, ini kembaliannya." Kata Jack sambil meletakan uang kembalian entah berapa karena terlipat rapi.
"Saya nanti tidur di kantor saja, ada yang saya kerjakan sedikit, besok pagi saya pingin berolah raga di sempur." Kata Catur melanjutkan omongannya sebelum Jack keluar ruangannya.
"Ia, pak." Kata Jack
Lima menit menjelang pukul sepuluh malam, catur sudah merebahkan diri di sofa ruangannya, di kantor ini tidak ada mess, kalau mau tidur nikmat dengan selonjoran hanya ada dua ruangan di kantor ini, satu ada di ruangan bos dan yang satu lagi di mushola.