Mohon tunggu...
Misbah Murad
Misbah Murad Mohon Tunggu... O - "Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

"Tidak ada sekolah menulis; yang ada hanyalah orang berbagi pengalaman menulis."- Pepih Nugraha, Manager Kompasiana. chanel you tube misbahuddin moerad

Selanjutnya

Tutup

Trip

Riam Kanan dari Puncak Keladan

9 Maret 2019   18:40 Diperbarui: 10 Maret 2019   04:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Dengan menumpang ojek kami berangkat menuju Bukit Keladan, perjalannya cukup menyenangkan dan sedikit menakutkan, karena ada beberapa jalan-jalan yang hanya bisa dilalui satu kendaraan saja, salut dengan para pengojek di sini, sangat terampil dan kecepatan yang mereka gunakan baik saat menanjak maupun turun, kecepatanya di atas 50 KM perjam, sensasi baru buat saya, selama ini saya yang membawa kendaraan.

Kali ini saya yang di bonceng, ternyata lebih takut di bonceng dari pada saya yang membawa, biaya yang digunakan untuk naik Rp 20.000,- dan turun Rp 20.000,-, kalau kita mau jalan kaki melalui jalan yang berbeda, kalau orang yang sudah terbiasa mendaki hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit, tapi bagi yang tidak biasa mendaki waktu yang diperlukan sekitar 30 menit.

Tapi begitu kita sampai di puncak keladan, baik yang jalan kaki, rasa cape akan terbayar langsung oleh pemandangan yang begitu indah, begitu juga bagi yang naik ojek, rasa takut akan sirna dengan berfoto selfie latar belakang Riam Kanan.

Waduk Riam Kanan, dan gugusan pulau-pulau kecil yang terhampar, menjadi pemandangan paling pavorit bagi para pengunjung disini, kalau ada yang pernah keraja ampat, kemudian melihat disini, akan bilang raja ampatnya Kalimantan Selatan.

Sayangnya saya kesini pada siang hari, kata mas bro-mas bro yang menyediakan tempat untuk berselfie, kalau kesini lebih bagus kalau saat matahari terbit, karena sensasi matahari terbit akan begitu indah terlihat dari sini.

Dis ini juga sering digunakan untuk camping, jangan takut kalau anda dari luar daerah, tidak perlu membawa perlengkapan kemah kesini, karena disini banyak yang menyewakan tenda untuk berkemah, tinggal nego saja sama 0m bro-om bro yang menyediakan rental tenda, dan lain-lain.

Waduk Riam Kanan adalah salah satu waduk terbesar di Kalimantan Selatan yang ada di Desa Aranio, bagi anda traveler, sangat rugi apabila tidak mampir di sini, Menuju waduk Riam Kanan kami membutuhkan waktu sekitar 60 menit, kami sempat berhenti melakukan sholat Jum`at di salah satu masjid yang ada di Desa Ariano.

Kami satu kali nyasar, karena kami di temani guide asli Banjar Baru, namanya Icha, guide asli daerah sini dan yang baru sekali ke sini, terima kasih anakku icha, nemenin Bapak sama Ibu main kesini.

* Sayangnya foto keindahan bukit keladan tidak bisa di upload, server pada.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun