Presiden Soekarno pada tanggal 24 Agustus 1951, mengemukakan ide akan mendirikan sebuah masjid Nasional. Baru terwujud Ide Bapak Soekarno ini pada tahun 1961, bertempat di bekas taman Wilhelmina, tepat di Timur Laut Tugu Monumen Nasional.
Akibat situasi politik saat itu, sehingga pembangunan masjid ini mengalami kendala, baru selesai dan diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Pebruari 1978.
Sejarah Pembangunan Masjid Istiqlal
Melalui proses sayembara yang panjang yang diadakan oleh Panitia Pembangunan Masjid Istiqlal pada saat itu, dan berhasil dimenangkan oleh seorang protestan asal Bonandolok Sumatera Utara Friederich Silaban. Istiqlal sendiri diambil dari Bahasa Arab yang berarti kemerdekaan, tentunya masjid ini di bangun atas dasar rasa syukur karena Indonesia merdeka.
Dari Ide Bapak Soekarno, pada tahun 1953, beberapa ulama kembali mencetuskan masjid yang sangat megah dan menjadi kembanggaan umat islam dan warga Jakarta, mereka yang terlibat saat itu adalah, menteri Agama RI pertama KH Wahid Hasyim, H. Anwar Agus Salim, Anwar Tjokroaminoto, dan Ir. Sofwan beserta sekitar 200- an orang tokoh Islam pimpinan KH Taufiqorrohman, yang kemudian berdiri Yayasan Masjid Istiqlal, yang didirikan pada tanggal 7 Desember 1954.
Dari penjelasan pengurus masjid dikatakan, saat lelang pembangunan diadakan ada 27 peserta yang mengikuti, hanya 5 peserta yang memenuhi kreteria yang diinginkan dan ditetapkan oleh panitia pembangunan pada saat itu.Â
Pada tanggal 5 Juli 1955, dengan konsep ketuhanan rancangan Friederich Silaban yang disetujui oleh presiden, maka berdirilah masjid Istiqlal sampai saat ini, disamping sebagai tempat Ibadah Bagi Umat Islam, Istiqlal juga sebagai salah satu destinasi wisata religi yang di gagas Pemerintah DKI.
Menurut penjelasan dan data sejarah yang ada, penentuan lokasi Masjid juga sempat terjadi perbedaan antara Presiden Soekarno dan Moh. Hatta, dimana Bung Karno ingin bertempat di Taman Wilhelmina dan Bung Hatta menginginkan di Jalan Tamrin, karena posisinya di tengah-tengah umat Islam saat itu, alasan lain karena pembongkaran Taman Wilhelmina tentu juga tidak mengeluarkan biaya yang sedikit, namun Bung Karno tetap bersikeras, pembangunan di tempat yang beliau usulkan dengan alasan disebrangnya sudah berdiri gereja Kathedral dengan tujuan untuk memperlihatkan kerukunan umat beragama di Indonesia.
Adapun ke 5 peserta yang lolos seleksi sesuai kreteria dan memenuhi syarat tersebut adalah :
Friedrich Silaban dengan konsep "Ketuhanan"
R. Oetoyo dengan konsep "Istigfar"
Hans Groenewegen dengan konsep "Salam"
Mahasiswa ITB ( 5 orang) dengan konsep "Ilham 5"
Mahasiswa ITB ( 3 orang) dengan konsep "Chatulistiwa"
Selamat Ulang Tahun istiqlal 22 Februari 1978 -- 22 Februari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H