Intellectual Quotient atau yang dikenal kecerdasan intellectual orang-orang Yahudi, tingkatanya 140 atau sekitar enam kali kecerdasan golongan lain, orang-orang Yahudi memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi, mampu menggungguli 99,99 % dari seluruh penduduk dunia, padahal jumlah penduduk Yahudi sekarang ada 14 Juta yang tersebar di seluruh Dunia.
Generasi manusia Yahudi yang super cerdas, hamper berada di berbagai negara maju, kecerdasan orang yahudi hampir di semua lini kehidupan seperti bidang kedokteran, hukum, keuangan, sastra, ilmu pengetahuan, seni kreatif dan media.
Sebut saja pemenang nobel, tidak kurang ada 194 orang Yahudi atau berdarah campuran Yahudi yang menerima sejak tahun 1901 -- 2014, kalau di prosentasekan dari total penerima nobel setara dengan 23 %.
Dapat dirincikan pemenang hadiah nobel bangsa Yahudi seperti :
Bidang Kedokteran 55 orang, bidang fisika 51 orang, bidang kimia 36 orang, bidang ekonomi 29 orang, bidang sastra 14 orang, perdamaian 9 orang.
Memang di dalam Al-Qur'an juga menjelaskan, akan kepintaran orang-orang Yahudi, mari kita bahas, bagai mana orang tua Yahudi mempersiapkan anak-anaknya menjadi pintar, yang memiliki IQ di atas kebanyakan rata-rata umat manusia.
Pembinaan otak sejak dalam kandungan.
Kita harus faham betul bahwa kecerdasan orang-orang Yahudi bukan takdir, mereka memang jadi orang pintar, tapi kecerdasan ini terbentuk karena proses ilmiah.Â
Sama seperti muslim, sejak dalam Kandungan sudah di dengarkan pengajian-pengajian, lebih baik kalau sang ibu yang mengaji, kemudian asupan-asupan yang di makan sejak dalam kandungan bukan dari yang di larang oleh Allah, yang di haramkan Allah.
Kalau orang tua Yahudi sejak dalam kandungan, begitu seorang ibu Yahudi mengetahui dia hamil maka yang mereka lakukan pertama adalah, merangsang kecerdasan sang janin dengan berdendang, bernyanyi, bermain musik, dan ini mereka lakukan dengan tekun dan sudah terjadwal setiap harinya.Â
Musik yang di perdengarkan yang berirama syahdu, atau dengan mendengarkan music-musik klasik, mereka berpendapat, inilah cara terbaik untuk merangsang kecerdasan otak bayi.
Â
Membaca dan mengerjakan soal matematika
Terapi berikutnya adalah dengan membeli buku matematika dan mengerjakannya, biasanya pada tahapan ini, dilakukan oleh sang Ibu dan sang Ayah, mereka membeli buku Matematika, membacanya dan mengerjakannya bersama, jadi saat kehamilan sang ibu kemana- mana kalau bepergian membawa buku matematika dan mengerjakannya. Kalau di agama Islam, Â membaca Al-Qur`an dan Hadis.
Memakan kacang Badam
Saat kehamilan seorang Ibu yahudi memperbanyak memakan kacang badam, ini di makan setiap hari dengan forsi lebih dari hari-hari biasa sebelum hamil, diselengi dengan memakan kurma dan meminum susu, karena mereka meyakini, memakan itu semua sangat bagus untuk pertumbuhan otak anak dalam kandungan.Â
Di samping itu juga mereka memperbanyak memakan roti, ikan dan daging, kadang juga mereka selingi dengan mengkonsumsi pil minyak ikan. Dan tidak ketinggalan juga yang di makan setiap hari adalah buah-buahan, tetapi memakannya adalah memakan buah terlebih dahulu baru makan roti atau nasi.
Menjauhi asap rokok
Orang yahudi termasuk orang-orang yang tidak suka merokok, prosentase bangsa Yahudi perokok sangat kecil, tidak lebih 5 % dari total penduduk Yahudi.
Dan sudah menjadi rahasia umum, apa bila di jalan atau dimana pun mereka berada, saat mereka tahu ada wanita hamil, tidak ada seorang pun yang merokok didekatnya, sehingga di fasilitas-fasilitas umum hampir tidak pernah kita melihat orang Yahudi yang merokok.
Karena mereka mngetahui mengetahui kerusakan yang diakibatkannya dan tradisi ini disampaikan secara turun temurun bahwa nikoten sangat merusak sel-sel pertumbuhan otak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H