Penulis : Misbah Hayati (Peserta KKN Melayu Serumpun V kelompok 3, Delegasi UIN Suska Riau)
Pada hari Rabu pagi, tanggal 14 Agustus 2024, kami dari kelompok 3 KKN Melayu Serumpun V berkesempatan mengikuti kegiatan Posyandu Melur yang diadakan di Desa Kuala Pusung Kapal. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00, dan dihadiri oleh para ibu-ibu Posyandu bersama beberapa remaja dari desa tersebut. Kegiatan ini rutin dilaksanakan sekali setiap bulan, dengan tujuan meningkatkan kesehatan ibu dan anak di desa ini.
Sejak awal acara, suasana di tempat kegiatan terasa sangat hangat dan penuh semangat. Kami melihat bagaimana ibu-ibu Posyandu begitu antusias dalam menyambut para peserta, terutama ibu-ibu hamil, menyusui, serta balita yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Kegiatan ini mencakup pemeriksaan kesehatan, penimbangan bayi, serta pemberian vitamin dan imunisasi. Bagi para ibu hamil, Posyandu Melur juga menyediakan layanan konsultasi mengenai kesehatan kehamilan serta pemberian suplemen yang diperlukan.
Keterlibatan warga desa termasuk remaja dan ibu-ibu dalam kegiatan ini sangat menarik perhatian kami. Mereka berperan aktif membantu dalam berbagai tugas, seperti mengatur antrian, membantu mengisi formulir, serta mendampingi para ibu dan anak selama proses pemeriksaan. Partisipasi mereka tidak hanya menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi, tetapi juga menjadi sarana pendidikan bagi mereka mengenai pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Dalam beberapa momen, kami melihat bagaimana remaja-remaja ini dengan sabar dan penuh perhatian melayani para ibu dan anak, memberikan contoh nyata mengenai nilai-nilai empati dan pelayanan kepada masyarakat.
Salah satu hal yang kami refleksikan dari kegiatan ini adalah betapa pentingnya kolaborasi antara berbagai elemen masyarakat dalam menyukseskan program kesehatan di tingkat desa. Ibu-ibu Posyandu yang memiliki pengalaman dan pengetahuan dalam bidang kesehatan bertindak sebagai ujung tombak, sementara para remaja menjadi pelengkap yang sangat efektif dalam membantu kelancaran acara. Keterlibatan lintas generasi ini tidak hanya membuat kegiatan berjalan lebih lancar, tetapi juga mempererat hubungan sosial antara warga desa.
Selama kegiatan berlangsung, kami juga sempat berbincang dengan beberapa ibu yang rutin mengikuti Posyandu Melur. Mereka mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat membantu mereka dalam memantau perkembangan kesehatan anak-anak mereka. Salah satu ibu bahkan berbagi cerita bahwa sejak mengikuti Posyandu secara rutin, berat badan anaknya meningkat dengan stabil dan selalu berada dalam grafik yang normal. Pengalaman-pengalaman positif seperti ini menunjukkan bahwa kehadiran Posyandu sangat penting dalam mendukung kesehatan ibu dan anak, terutama di wilayah pedesaan.
Namun demikian, kami juga menyadari bahwa masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi agar kegiatan Posyandu ini dapat berjalan lebih efektif. Salah satunya adalah keterbatasan fasilitas dan peralatan medis yang tersedia. Meskipun ibu-ibu Posyandu bekerja dengan sangat baik, namun keterbatasan alat kadang menghambat proses pemeriksaan dan pelayanan. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah atau pihak terkait lainnya sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas layanan Posyandu di desa ini.
Selain itu, partisipasi masyarakat, terutama dari kalangan ibu-ibu, masih perlu ditingkatkan. Meskipun banyak ibu yang rutin datang ke Posyandu, ada juga beberapa yang belum menyadari pentingnya layanan ini bagi kesehatan mereka dan anak-anak mereka. Hal ini menuntut adanya upaya lebih lanjut dalam melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang manfaat mengikuti Posyandu secara rutin.
Secara keseluruhan, pengalaman mengikuti kegiatan Posyandu Melur ini memberikan kami banyak pelajaran berharga. Kami menyadari bahwa kegiatan seperti ini tidak hanya penting bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkuat solidaritas sosial di tingkat desa. Melalui kerjasama antara ibu-ibu Posyandu, remaja, dan masyarakat luas, Posyandu Melur mampu memberikan kontribusi nyata bagi kesejahteraan masyarakat Desa Kuala Pusung Kapal.
Kegiatan ini juga menjadi cerminan dari semangat gotong royong yang masih kuat di kalangan masyarakat pedesaan. Dalam setiap tahapan kegiatan, kami melihat bagaimana setiap orang mengambil peran dan berkontribusi sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Hal ini memberikan kami refleksi mendalam tentang pentingnya membangun dan memelihara kebersamaan dalam masyarakat, terutama dalam menghadapi tantangan-tantangan yang dihadapi bersama.
Kami juga merasa bahwa kegiatan ini merupakan contoh nyata dari implementasi konsep kesehatan berbasis komunitas. Dengan melibatkan masyarakat secara aktif dalam proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kegiatan, Posyandu Melur berhasil menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab bersama di kalangan warga desa. Model pendekatan seperti ini sangat relevan dalam konteks pedesaan, di mana sumber daya mungkin terbatas tetapi semangat gotong royong dan solidaritas masih sangat kuat.
Melalui tulisan ini, kami berharap dapat memberikan gambaran yang lebih dalam tentang pentingnya kegiatan Posyandu Melur bagi masyarakat Desa Kuala Pusung Kapal. Selain sebagai sarana pelayanan kesehatan, kegiatan ini juga menjadi wahana pembelajaran sosial dan solidaritas bagi seluruh warga desa. Ke depan, kami berharap kegiatan ini dapat terus berjalan dengan baik, dengan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pihak terkait, demi tercapainya masyarakat yang lebih sehat dan sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H