Siapkan pot atau polibag diameter 25cm atau lebih, lalu isi dengan cocopeat sampai hampir penuh, bagian tengah cocopeat dikasih lubang kecil untuk bisa dimasukan bibit tomat. Pindah bibit sebisa mungkin akar tetap utuh. Dikasih pegangan disamping bibit agar tanaman tumbuh lebih kokoh, batang nantinya tidak terbebani waktu sudah berbuah dan tidak miring waktu terkena angin. Jangan telat kasih pegangan ke tanaman seperti saya, karena tidak kuat menahan beban hidup akhirnya semplek hehe
Â
Perawatan
- Saya pakai sistem guyur, jadi nutrisi ABmix yang sudah disiapkan disiramkan langsung kebagian perakaran setiap pagi kalau sore dirasa perlu siram juga boleh. Larutan nutrisi pakai ukuran baku 1000PPM dari awal pindah tanam sampai panen.
- Usahakan tanaman banyak terkena sinar matahari agar pertumbuhan optimal
- Sesekali cek bila ada hama yang mengganggu lalu singkirkan, yang saya alami ada hama leafminer, kutu kebul, dan bekicot.
- Kalau bekicot bisa diambil lalu buang, untuk leaf miner dan kutu kebul bisa pakai perangkap lalat yang warna kuning dan biru. Bisa juga pakai pestisida nabati (bisa cari di internet), untuk mengurangi hama. Kalau mau pakai pestisida, insektisida, dan fungisida yang dibuat pabrik juga bisa asal baca aturan pakai.
- Tanaman tomat memiliki bunga hermaprodit, jadi tidak perlu susah-susah mengawinkan bunganya walau tidak ada serangga yang hinggap, nanti akan berbuah sendiri.
Panen
Tomat yang saya tanam membutuhkan waktu 3 bulan untuk panen, hampir serempak waktu berbuahnya. Tomat tiny tim berwarna merah waktu siap panen, kalau jenis microtom berwarna kuning sampai jingga waktu sudah matang.
Sedikit cerita pengalaman menanam tomat dari saya, silakan kalau ada yang mau manambahkan cara menanam tomat.
Ayo menanam di rumah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H