"Tanam padi jalannya mundur,
Dengan mina padi petani makmur"
Gurindam di atas terpampang di baliho waktu saya sampai di pesawahan dusun Samberembe yang jadi percontohan menanam mina padi. Berada di kaki gunung Merapi membuat suasana dusun ini sejuk, rasanya nyaman menyingkir dari keramaian kendaraan di pusat kota. Terletak 15Km dari pusat Yogyakarta ke arah utara, tepatnya di Kelurahan Candibinangun, Pakem, Kab. Sleman.
Dulu pernah ramai berita sawah di Jogja yang banyak ikannya, ya di sini tempatnya.
Mina padi merupakan cara menanam padi yang digabung dengan memelihara ikan. Jadi petani tidak hanya mendapat hasil panen berupa beras saja, namun juga panen ikan.
Dari gambar di atas dapat dilihat ada celah yang cukup lebar 40cm, itu berguna agar tanaman memperoleh sinar matahari lebih banyak. Serta ada tempat yang cukup untuk ikan-ikan berenang.
Pembuatan kolam ini yang membuat petani kurang senang, karena sisa tanah disamping bisa buat tanam padi jadi tanamannya banyak, kalau dipikir pasti hasil panen juga banyak.Â
Pak Frans menjelaskan bahwa hal tersebut tidak berdampak banyak, sebab padi yang sebelumnya bisa ditanam di area kolam dipindah ke barisan tanam jadi lebih rapat. Sebelumnya jarak antar padi 20cm, kemudian dengan sistem jajar legowo jaraknya jadi 10cm (bisa lihat gambar di sistem jajar legowo).
Pada mina padi jenis padi yang biasa dipakai adalah Ciherang, Mentik Wangi, Mentik Susu. Padi yang dipakai bukan jenis yang tahan tergenang banjir, karena sawah memang sering tergenang air tapi tidak selalu. Kegunaan kolam disekitar area tanam padi itu waktu air disurutkan, jadi ikan masih punya tempat untuk hidup. Ikan yang biasa dibudidayakan dalam mina padi adalah ikan nila, idealnya pakai yang 1Kg bibit ikan nila isi 30 ekor.Â
Biar seminggu sebelum panen padi, ikannya bisa dipanen terlebih dulu. Cara memanen ikan dengan menyurutkan air sawah, nanti ikan berkumpul di kolam yang dibuat di setiap sisi area tanam. Pada akhirnya hasil panen petani menjadi lebih banyak, bukan panen padinya tapi ditambah panen ikan nila.
Seperti gurindam yang disebutkan di awal, dengan mina padi petani makmur. Semoga pertanian Indonesia bisa lebih maju, dengan terus muncul inovasi-inovasi baru yang bisa menyejahterakan petani.
Terima kasih kepada Kelompok Tani Ngudi Marem & Pak Frans yang sudah mengizinkan saya untuk ikut belajar.
*sumber: https://sekarmadjapahit.wordpress.com/2012/01/30/tanam-padi-sistem-jajar-legowo/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H