Mohon tunggu...
Lampu yang terang
Lampu yang terang Mohon Tunggu... -

Manusia pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

TULISANKU DI TOLAK KOMPAS

24 April 2015   11:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:44 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sepertinya sudah lama aku tidak membuka e-mialku-lampuyangterang@gmail.com. Melalui email tersebut, banyak hal yang dapatku kerjakan. Mulai dari mengirim-menerima tugas-tugas kuliah, mendaftar untuk suatu kegiatan atau kerjaan, mencari informasi yang ingin aku dapatkan, sampai mencari-mendapatkan teman melalui google-plus. sepertinya yang terakhir yang paling menyenangkan. :-D* Tapi yang paling sering, e-mail tersebut aku gunakan untuk mengirim tulisan, artikel, opini, atau semacamnya ke beberapa media masa-cetak. walau nama e-mail tersebut terkesan aneh, bahkan tak jarang teman yang menertawakannya, tapi ternyata banyak juga manfaatnya.

Siang itu, 11/04/2015 aku mencoba membuka emailku. Aku dibuat kaget karena ada salah satu media masa kelas atas membalas emailku. kompas.hatiku langsung berdetak kencang (tapi gak seperti genderang mau perang lo ya :-D). jarang-jarang hal seperti ini aku temui. karena seperti yang sudah-sudah, ketika aku mengirim tulisan berkali-kali, tak ada satupun yang dibalas. kadang-kadang sempat aku berfikir begini, apa admin-nya kehabisan paketan inernet ya? kok aku mengirim pesan begitu banyak satupun tak ada yang dibalas? entahlah! :-D yang jelas siang itu aku kaget menerima pesan tersebut. kata-katanya  begini, tanpa aku tambah atau kurangi sedkitpun.

Yth. Sdr Misbahul Munir

ditempat.

Disertai salam dan hormat,

Kami memberitahukan bahwa pada tanggal 4 Maret 2015 Redaksi Kompas telah menerima ARTIKEL Anda berjudul "Optimalisasi Pencegahan Perilaku "begal" Dijalanan". Terima kasih atas partisipasi dan kepercayaan yang Anda berikan kepada Kompas.

Setelah membaca dan mempelajari substansi yang diuraikan di dalamnya, akhirnya kami menilai ARTIKEL tersebut tidak dapat dimuat di harian Kompas. Pertimbangan kami,

√ kesulitan mendapatkan tempat

Harapan kami, Anda masih bersedia menulis lagi untuk melayani masyarakat melaluiKompas, dengan topik atau tema tulisan yang aktual dan relevan dengan persoalan dalam masyarakat, disajikan secara lebih menarik.

Untuk kelengkapan administrasi, bila mengirimkan tulisan mohon disertakan pas foto (Abaikan bila sudah pernah kirim). Terima kasih.

Jakarta, 10 April 2015

Hormat kami,

Desk Opini Kompas

Dan ternyata pesan tersebut menginformasikan penolakan terhadap artikel yang saya kirim. :-e

ya sudahlah, mungkin usaha yang selama ini aku lakukan masih kurang. sepertinya memang aku harus berusaha lebih lagi. hingga suatu saat nanti tulisanku benar-benar bisa dimuat. tapi kapa ya? entahlah! yang penting aku udah dan terus usaha.

Wallaahu a'lam!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun