Mohon tunggu...
Moch. Mishbachuddin
Moch. Mishbachuddin Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Psikologi UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hysteria

17 September 2014   08:27 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:27 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah suatu saat anda melihat ada artis idola lewat dihadapan anda? Pernahkan anda melihat segerombolan pemuda mendatangi suatu jumpa fans? Adakah yang janggal bagi anda? Tentu bagi sebagian orang sudah hal biasa jika ada artis lewat atau pun ketika jumpa fans ada yang sampai menangis, gemetar, tidak bisa jalan, mati rasa, bahkan sampai pingsan. Tapi, bagi beberapa orang itu merupakan hal yang aneh. mengapa mereka sampai merasa seperti itu?

Saat manusia mendapati hal sangat mereka harapkan, pasti ada rasa senang teramat sangat. Begitu pula ketika terwujudnya suatu keinginan yang sangat diidamkan, mereka pasti akan merasakan sakit yang amat mendalam. Dalam Fenomena jumpa fans atau pun artis lewat segerombolan orang sampai pingsan entah karena begitu senangnya atau begitu kecewa.

Hysteria adalah penyakit di mana beberapa fungsi fisiologis menjadi hilang, seperti pandangan, pembicaraan, sensasi-sensasi sentuhan, pergerakan, dan lain sebagainya, yang semua itu bukanlah berdasar pada kerusakan neurologis aktual. Kita sering mendengar kata histeris, namun tidak semua mengerti arti dari histeris. Histeris berasal dari kata histeria. Dengan tambahan is yang menunjukkan makna adverb.

Mereka pingsan bukan karena fisik mereka yang lemah, namun mereka mengalami histeria ketika mereka bertemu dengan apa yang selama ini mereka inginkan. Sehingga timbullah rasa senang atau sedih yang berlebihan yang menyebabkan histeria.

Jadi tidak usahlah kita kita menganggap mereka orang aneh yang tiba-tiba terkena penyakit ketika bertemu dengan artis idolanya. Karena pada hakikatnya kita tidak akan pernah tahu sepenuhnya apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka rasakan sebelum kita benar-benar menjadi mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun