Mohon tunggu...
Misbachul Chairil Anwar
Misbachul Chairil Anwar Mohon Tunggu... -

Manusia yang sesungguhnya adalah yang mau belajar

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pemimpin yang Buta dan Tuli

12 Desember 2011   08:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:27 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Untuk kesekian kalinya pemerintah disindir dengan berbagai macam cara, ada yang tidak langsung dengan guyonan-guyonan di TV, acara-acara di tv dan juga dengan cara langsung dengan demonstrasi. demonstrasi yang masih terngiang di telinga kita kerbau si Buya sampai aksi bakar diri di depan istana. namun pemerintah tak mau tahu akan hal itu.  saya tidak habis pikir, sebenarnya apa yang di pikirkan oleh pemerintah kita saat ini? dengan berbagai kejadian, sindiran bahkan tidak hanya sindiran namun dengan sangat jelasnya namun pemimpin-pemimpin negara ini masih saja tutup mata, tutup telinga dan hati, mungkin saja mereka tidak mau mengakses berita, nonton tv dll sehingga komisi DPR saja tidak punya email, finger absen baru akan beli, padahal sekolah SD bahkan TK saja di negeri ini sudah banyak yang memakai dan tak perlu rebutan tender.

yang dibutuhkan masyarakat saat ini adalah sebuah kerja nyata dari pemerintah untuk memperbaiki keadaan, dan kami rakyat kecil tidak mau tahu bagaimana caranya karena kita orang bodoh dan pemimpin-pemimpin negara ini tentunya orang-orang pilihan yang bisa mengambil sikap untuk mengambil kebijakan yang terbaik. namun sebaliknya apa yang terjadi? ibarat kita orang yang pandai kemudian pemerintah kita hanya memberikan diplomasi dari suatu masalah selesai. bukan itu sebenarnya yang kita harapkan, namun sikap tegas terhadap permasalah bangsa ini.

Tak ada satu negara dimanapun yang maju tanpa adanya ketegasan dalam menetapkan peraturan, begitu juga lembaga baik yang besar maupun yang kecil. negara Indonesia begitu besar, namun tak ada ketegasan dalam mengatasi suatu masalah bahkan masalah yang sangat kecil. katakan saja masalah kotoran/sampah saja negara ini tidak pecus mengatasi sehingga banjir selalu melanda Jakarta. itu baru masalah kecil, bagaimana jika permasalahannya lebih besar? mengatasi sampah masyarakat, sampah negara ini dengan korupsi??? imposible!!! bila pemerintah serius mengatasi masalah besar maka mulailah dari yang kecil, mulai diri sendiri dan saat ini juga.

Namun lagi-lagi jika pemerintah ini sudah tidak punya malu ya silahkan berbuat semaumu, kami sebagai rakyat kecil hanya bisa mengelus dada menikmati penghianatan yang telah kalian lakukan karena kami memilih kalian untuk mensejahterakan kami, bukan sebaliknya mensejahterakan keluarga dan golongan. tapi ingat suatu saat, ibarat roda berputar kelian pasti akan merasakan akibat dari semua ini. energi yang telah kalian keluarkan pasti akan kembali pada kalian sendiri, bila energi yang dikeluarkan negatif pasti akan kembali begatif dengan jumlah yang lebih besar begitu juga sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun