Mohon tunggu...
Mirza Fanzikri
Mirza Fanzikri Mohon Tunggu... -

I am a master student, activist HMI, writer, and trainer.

Selanjutnya

Tutup

Politik

'TKI on Sale' Menantang Aceh

6 September 2013   16:58 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:16 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Meminimalisir pengangguran

Untuk meminimalisir pengangguran di Aceh, di samping mengoptimalkan distribusi tenaga kerja lokal terhadap industri-industri pertambangan yang ada di Aceh, kiranya pemerintah juga berupaya menghadirkan investor untuk memproduksi berbagai kebutuhan global seperti kopi, coklat, kelapa, dan lain-lain. Berbagai komoditi yang terdapat di Aceh harus mampu diolah menjadi barang jadi dan siap dipasarkan di dalam dan luar negeri.

Setelah adanya berbagai industri di Aceh, secara kebijakan pemerintah harus menjamin serapan tenaga kerja dari masyarakat Aceh minimal 50% di setiap industri. Sebelum mengundang investor, tentu yang perlu diperhatikan adalah keamanan dan kepastian hukum. Jika keduanya terlaksana, kiranya menjadi sebuah solusi untuk meminimalisir pengiriman TKI Aceh ke luar negeri.

Selanjutnya, bagi para remaja yang putus sekolah kiranya dapat diberdayakan skill (kemampuan, bakat dan minat), pengetahuan, dan moralitas melalui program-program pemberdayaan tingkat kecamatan hingga provinsi.

Penulis pernah case study pada Rumah Sejahtera Darussa’dah di kawasan Lampeunurut, Aceh Besar. Di lembaga itu ada sebuah program pembinaan terhadap remaja putus sekolah, yaitu Program Sejahtera Bina Remaja. Peserta program ini direkrut dari berbagai gampong di pelosok Aceh. Setelah mendapat pembinaan skill, pengetahuan, dan moralitas sesuai bakat dan minat, peserta difasilitasi oleh pihak lembaga untuk mendapatkan pekerjaan di berbagai usaha.

Mestinya, Pemerintah Aceh mendukung sepenuhnya kegiatan-kegiatan seperti itu. Karena, saya pikir program seperti ini sangat bagus dan merupakan aksi solutif. Kiranya program ini akan berkembang hingga tiap-tiap kecamatan di Aceh, dan menjadi program unggulan pemerintah Aceh saat ini. Layaknya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang dilaksanakan pemerintah pusat sekarang.

Mental wirausaha

Selain itu, pemerintah juga dapat mengarahkan sebagian masyarakat, terutama pemuda, untuk berwirausaha. Ini dapat dilakukan dengan pembentukan mental wirausaha bagi pemuda dan mahasiswa melalui seminar, workshop, training dan mata kuliah di kampus-kampus. Terkait hal ini, pemerintah juga harus mendukung dan memberikan modal usaha kepada yang ingin berwirausaha dengan kriteria dan syarat-syarat tertentu. Dengan tujuan untuk kemandirian masyarakat.

Dengan adaya berbagai upaya dari pemerintah Aceh untuk meminimalisir pengangguran, kiranya mental masyarakat Aceh untuk menjadi TKI semakin melemah. Ke depan, Aceh harus mempunyai lapangan kerja yang sanggup menampung masyarakat Aceh regenerasi dan mampu mencetak SDM yang berkualitas serta bermental wirausaha. Sehingga TKI yang ‘diekspor’ dari Aceh semakin minim. Tantangan ini harus didukung oleh semua elemen masyarakat Aceh secara kolektif, dalam rangka mewujudkan Aceh yang mandiri, sejahtera dan bermartabat. Semoga!

Penulis adalah Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Banda Aceh biidang Kewirausahaan dan Pengembangan Profesi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun