Mohon tunggu...
Mirza Nusantara
Mirza Nusantara Mohon Tunggu... Jurnalis - Citizens Journalist

بسم الله الرحمن الرحيم

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Facebook Fanpage dan Konvergensi Media Advertising Online

22 Januari 2014   16:30 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:34 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_317519" align="aligncenter" width="300" caption="https://www.facebook.com/IdeOutAdvertising"][/caption] Di era digitalisasi media, efisiensi menjadi pokok kebutuhan publikasi. Sebagai sarana penunjang berbagai media peralihan dari media konvensional seperti surat kabar televisis dan telepon telah mengalami pengurangan peminat secara fungsional. Satu dekade lalu, untuk mendapatkan berita, masyarakat Indonesia masih mengandalkan koran, majalah, televisi, atau radio. Kini, masyarakat mulai beralih ke internet.Hal ini mendorong era baru dalam proses komunikasi yang secara global mengalami konvergensi sebagai penggabungan atau pengintegrasian media-media yang ada untuk digunakan dan diarahkan kedalam satu titik tujuan Jenkins, Henry. Convergence Culture: Where Old Media and New Media Collide. NYU Press, New York. 2006" Demikian halnya Advertising mulai dari surat kabar, televisi dan perangkat selular, telah mengalami pengurangan peminat karena peralihan fungsi media itu sendiri telah mengalami konvergensiPerkembangan periklanan online atau yang sering dinamakan e-commerce sejak beberapa tahun ini mengalami peningkatan yang signifikan.Banyaknya keunggulan yang dapat dimanfaatkan pada media internet dalam penggunaannya sebagai media periklanan berdampak secara visual lebih menarik, unik serta interaktif fitur-fiturnya. Selain itu, pengiklan dapat memonitor seberapa besar tingkat keefektifan iklan maupun dapat melihat jumlah besarnya pengunjung yang melihat iklan yang dipasang dalam internet melalui jumlah klik yang diperoleh. Facebook fanpage sebagai salah satu contoh advertising online telah menjangkau berbagai kebutuhan advertising online selain mudah di kontrol effect penjualan dan respon dari audiens pun meningkat hal ini dapat di lihat dari respon komentar dan like Konsep komunikasi dalam Teknologi Iklan Facebook Iklan yang dalam hal ini adalah iklan di jejaring sosial Facebook merupakan salah satu bentuk dari kegiatan komunikasi. Komunikasi sendiri memiliki 5 konsep dasar yaitu pengirim pesan yang dalam hal ini adalah pengiklan, Penerima pesan yang dalam hal ini adalah khalayak, pesan yang dalam hal ini adalah isi dari iklan yang ingin disampaikan, media yang dalam hal ini adalah teknologi iklan Facebook itu sendiri, serta tujuan yang dalam hal ini adalah tujuan yang ingin dicapai oleh pengiklan, seperti misalnya ingin meningkatkan penjualan, ingin lebih dikenal, dan lain sebagainya. Dari konsep-konsep komunikasi yang sudah dijelaskan, dapat dilihat bahwa konsep komunikasi yang dapat menjelaskan Iklan Facebook sebagai alat komunikasi adalah konsep iklan Facebook sebagai media komunikasi. Iklan Facebook sebagai media sangat mudah terlihat, dimana iklan sendiri merupakan bagian dari media dalam kegiatan komunikasi.Sebagai media, iklan Facebook memiliki fungsi dan manfaat untuk menyalurkan pesan dari pengiklan ke para khalayak atau target pasar guna untuk mencapai tujuan yang diingini oleh pengiklan itu sendiri. Sebagai media pengiklan, Dalam konsep AIDA, iklan Facebok dapat dikatakan cukup efektif karena mampu memenuhi semua unsur dalam konsep tersebut, yaitu Attention atau perhatian, yang mana iklna Facebook ini dapat menangkap perhatian dari para khalayak karena iklan akan tampil di bagian kanan halaman Facebook mereka, Interest atau minat, yang mana setelah mereka tertarik dengan iklan tersebut, mereka akan memiliki minal untuk mengetahui lebih jauh mengenai isi iklan yang disampaikan, Desire (hasrat), setelah memiliki minat makan para khalayak akan memiliki hasrat untuk memiliki sesuatu yang ditawarkan di iklan Facebook, lalu Action atau tindakan, yaitu proses akhir dimana khalayak akan bertindak lebih jauh untuk melakukan hal yang menjadi tujuan dari iklan tersebut, seperti tindakan membeli produk, menggunakan jasa yang ditawarkan, dan lain sebagainya. ''Lasmadiarta, M. (2010). Facebook Marketing Revolution. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.' Teori Uses and Gratification dapat memberikan pemahaman mengapa situs jejaring sosial Facebook banyak digunakan, yang membuat Iklan Facebook juga banyak digunakan sebagai strategi promosi di era digital. Teori ini menjelaskan bahwa para penonton dapat memiliki media mana yang akan mereka konsumsi sesuai dengan fungsi media tersebut terhadap dirinya. Teori ini didasari pada persepsi bahwa khlayak bersifat aktif memilih media apa yang akan mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka, sehingga media yang memiliki manfaat dan fungsi yang terbaiklah yang akan dipilih oleh masing-masing khalayak. Apabila dihubungkan degaeb, tercatat dalam bulan September lalu, pengguna aktif bulanan Facebook kini sudah melewati angka 1,19 miliar akun. Dari angka tersebut, 874 juta pengguna di antaranya mengakses Facebook dari perangkat mobile. Pada bulan yang sama, secara rata-rata Facebook diakses secara aktif oleh 728 juta pengguna per hari, dengan 507 juta pengguna di antaranya merupakan pengakses Facebook dari ponsel dan tablet.Ini berarti Facebook menikmati peningkan teknologi jejaring sosial Facebook maka dapat dikatakan bahwa Facebook memiliki pengguna yang cukup bayak diseluruh dunia karena teknologi ini mampu memberikan manfaat dan fungsi yang baik untuk para penggunanya. Kepercayaan khalayak mengenai fungsi dan manfaat Facebook tersebut membuat iklan Facebook mulai banyak dilirik untuk mengiklankan dan mempromosikan sesuatu, mengingat bahwa Facebook sendiri sudah dipercayai oleh khalayak dan sudah memiliki jumlah pengguna yang tidak sedikit, sehingga membuat iklan yang di buat juga dapat mencapai sasaran yang tidak sedikit pula, dan tentunya sasaran tersebut merupakan sasaran yang bersifat aktif seperti yang telah dijelaskan oleh teori Uses and Gratification. Seperti dikutip dari The Next Wtan jumlah pengguna sebanyak 18 persen untuk pengguna aktif bulanan, 25 persen untuk pengguna aktif harian, dan 45 persen pengguna mobile aktif bulanan. Kesempatan seperti inilah yang patut di pertimbangakan sebagai paradigma bisnis baru marketing online, berikut presentase jumlah audiens yang dikutip dari situs statistik pemasaran online tentang respon audiens terhadap brand yang di pasarkan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun