Mohon tunggu...
Mirza AaliyahAgung
Mirza AaliyahAgung Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PROBLEMATIKA BIMBINGAN KONSELING MULTIKULTURAL DI SMPN 13 MALANG

22 Oktober 2023   02:20 Diperbarui: 22 Oktober 2023   08:11 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konseling merupakan komponen penting dalam sistem pendidikan yang bertujuan untuk membantu siswa mengatasi masalah mereka. Di SMPN 13 Malang, bimbingan konseling multikultural menjadi tantangan tersendiri. Dalam penelitian ini, kami akan membahas problematika yang dihadapi oleh guru BK dalam melaksanakan bimbingan konseling multikultural dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efektivitasnya.

Problem 1: Kesulitan dalam Menyesuaikan Strategi dan Metode

Salah satu hambatan utama adalah kesulitan dalam menyesuaikan strategi dan metode bimbingan konseling dengan kebutuhan siswa dari berbagai latar belakang budaya. Guru BK harus memahami perbedaan budaya siswa dan mengembangkan pendekatan yang responsif.

Rekomendasi: Pengembangan strategi dan metode bimbingan konseling yang responsif terhadap kebutuhan siswa multikultural. Hal ini dapat dilakukan melalui asesment non kognitif yang mempertimbangkan perbedaan budaya siswa.

Problem 2: Kurangnya Antusias dan Keterbukaan Siswa

Kurangnya antusias dan keterbukaan siswa menjadi hambatan dalam proses konseling. Siswa mungkin merasa enggan untuk berbicara tentang masalah mereka.

Rekomendasi:Upaya pendekatan terhadap siswa. Guru BK perlu menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung di mana siswa merasa nyaman untuk berbicara tentang masalah mereka.

Problem 3: Kurangnya Partisipasi Orangtua

Orangtua memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan siswa. Namun, kurangnya partisipasi orangtua dalam proses konseling menjadi masalah.

Rekomendasi: Melibatkan orangtua dalam proses konseling. Guru BK dapat mengadakan pertemuan orangtua secara berkala untuk berdiskusi tentang perkembangan anak-anak mereka.

Dengan mengatasi problematika ini dan mengimplementasikan rekomendasi yang diberikan, SMPN 13 Malang dapat meningkatkan efektivitas bimbingan konseling multikultural, sehingga siswa dari berbagai latar belakang budaya dapat meraih potensi maksimal mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun