Mohon tunggu...
Muhammad Irwan
Muhammad Irwan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas PTIQ Jakarta

Gelas Kosong yang perlu untuk di isi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemuda: Agama dan Tanah Air

1 Desember 2023   13:45 Diperbarui: 1 Desember 2023   13:55 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut KBBI, pemuda adalah orang yang masih muda. Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang mengalami peningkatan kekuatan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan emosional, sehingga pemuda merupakan sumber daya manusia pembangunan, baik saat ini maupun nanti yang akan menggantikan generasi sebelumnya.

Menurut UU No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan pasal 1 ayat 1 menjelaskan bahwa Pemuda adalah warga negara Indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun.

Pemuda merupakan pemeran penting untuk kemajuan Bangsa, Negara dan Agama. Di samping masa muda merupakan waktu berapinya semangat dan konsistennya tekat, juga masa muda adalah masa yang menengahi antara dua masa lemah yaitu lemah karena masa kecil sekaligus lemah karena masa tua. Bagaimana tidak, kekuatan sekaligus kemampuan seolah hanya dimiliki pada masa muda ini, baik kebugaran fisik maupun kecerdasan intelektual.

Islam sangat memberikan perhatian penuh kepada para pemuda. Bahkan para utusan Allah adalah pemuda. Ibn Abbas berkata "seluruh nabi Allah adalah pemuda, keilmuan orang cerdas hanya utuh dan sempurna dimasa muda". 

Salah satu dari kisah pemuda yang diabadikan dalam Al-Quran ialah sejarah pemuda Ashabul kahfi :

Artinya : "sesungguhnya mereka (ashabul kahfi) adalah pemuda yang beriman sekaligus mendapatkan tambahan hidayah dari Allah". (Q.S Al-Kahfi: 13)

Ibnu Katsir berkata: "Allah menyebutkan bahwa mereka (Ashabul Kahfi) adalah pemuda yang konsisten terhadap kebenaran dan mendapatkan hidayah dari pada orang yang sudah lanjut usia. Oleh sebab inilah dimasa Nabi Muhammad mayoritas pemeluk agama Islam adalah golongan pemuda, sedangkan golongan selain pemuda yang mengikuti nabi Muhammad masih sangat sedikit".

Nabi Muhammad SAW. sangat memberikan perhatian kepada para pemuda, bahkan nabi Muhammad memberikan nasehat khusus untuk pemuda dan beliau mengisyaratkan bahwa masa muda merupakan masa emas.

Rasulullah bersabda:

( ) : .

Artinya: "Tujuh golongan yang mendapatkan naungan dari Allah di hari tidak ada naungan sama-sekali. Salah satunya ialah Pemuda yang hidupnya digunakan ber-taat kepada Allah".

Dari perhatian nabi Muhammad inilah dapat melahirkan kesimpulan bahwa masa muda adalah waktunya kita membenahi diri untuk bertaat kepada Allah. Istilah bertaat tidak boleh hanya di artikan melaksanakan solat dan lain-lain. Taat kepada Allah sangat luas dan komprehensif mencakup taat kepada utusan Allah, negara, dan pimpinan.

Dalam hadis tersebut Nabi Muhammad sangat memerintahkan pemuda untuk menjadi pemuda sejati yang mentaati norma agama maupun negara. Dari perhatian ini seolah Nabi Muhammad menjelaskan bahwa jika pemuda yang menjadi dalangnya maka kesuksesan adalah hasil akhirnya.

Dalam konteks tanah air kita tau Bung Karno yang merupakan salah satu tokoh pemuda yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia pernah mengatakan dalam orasinya, "Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia". Artinya Bung Karno hanya membutuhkan pemuda-pemudi unggul yang memiliki kualitas dan visi yang besar dalam menatap bangsa dan dunia. Pada masa penjajahan, dalam upaya merebut kemerdekaan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peranan penting para pemuda sehingga lahirnya Sumpah Pemuda pada kongres pemuda dua tanggal 27-28 oktober 1928.

Setelah kemerdekaan Indonesia, peranan pemuda masih sangat vital dalam pembangunan dan upaya menjaga kemerdekaan Indonesia. Saking pentingnya posisi pemuda dalam tanah air, bahkan DPR-RI membuat UU No. 40 Tahun 2009 Tentang Kepemudaan. Ini menjadi bukti bagaimana Negara sangat memperhatikan pemuda sebagai generasi penerus bangsa.

Pemuda sekarang harus bersiap menjadi generasi yang tangguh menatap gelombang badai yang siap menghantam. Tantangan zaman yang akan dihadapi kelak tentunya lebih berat daripada masa sekarang. Pemuda muslim zaman ini harus menjadi pemimpin masa depan. Karena masa depan agama dan bangsa tergenggam di tangan dan terpikul di atas pundak para pemuda.

Paling tidak ada dua poin peran pemuda islam dalam mengisi kemerdekaan republik Indonesia.

  1. Pemuda harus semangat belajar dan berkarya

Saat ini asset terbesar bangsa Indonesia bukanlah sumber daya alamnya saja tetapi salah satunya adalah sumber daya manusaianya. Sdmnya pun harus diperhatikan salah satunya adalah menyiapkan calon generasi bangsa yang bermutu dan berkualitas melalui pendidikan, terutama pendidikan agama. Mengapa pendidikan agama begitu penting? Sebab rasa-rasanya percuma saja jika sdm pemuda kita bermutu dan berkualitas, tetapi tidak memiliki moralitas dan akhlak yang baik sesuai ajaran syariat islam.

  • Pemuda muslim harus terlibat aktif dalam penegakan amar makruf nahi mungkar

Penegkan amar makruf nahi mungkar menjadi kewajiban setiap muslim termasuk para pemuda muslim sesuai dengan kemampuannya. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah: "jika engkau melihat kemungkaran maka perangilah iya dengan tanganmu, jika tidak maka gunakan lisanmu dan jika tidak bisa maka ingkarilah iya dengan hatimu". Energy berlebih yang dimiliki para pemuda harus diarahkan kepada hal-hal yang positif dan memberi manfaat kepada masyarakat terutama bangsa tercinta Indonesia.

 Kita semua sudah dipuji oleh Allah SWT sebagai umat terbaik di dunia dengan memenuhi tiga syarat yaitu menyuruh kebaikan, mencegah kemungkaran dan beriman kepada Allah SWT. Allah berfirman dalam QS. Ali Imran Ayat 110 yang artinya.

" Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman tentulah itu lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik"

Sudahkah kita menyiapkan generasi penerus islam? ataukah kita hanya membiarkan generasi-generasi penerus kita terjerumus kedalam kubangan nista dan menjadi orang-orang yang mungkar kepada Allah SWT? semoga kelak kita bisa memberikan contoh bagi para pemuda dan menjadi penerus nabi dan sahabatnya yang senantiasa taat kepada Allah SWT.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun