Untuk pasca Pandemi memang sudah berjalan normal, namun kebiasaan untuk live streaming ini masih cukup populer karena alasan sebagai media promosi yang cukup baik, platform Tik tok tetap menjadi tempat hiburan dimana televisi susah jarang digunakan lagi khusus nya untuk anak muda.
Kesimpulannya, pandemi Covid-19 telah memicu perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk interaksi sosial, ekonomi, dan cara masyarakat mengonsumsi konten digital. Pembatasan sosial dan kebijakan karantina mendorong orang untuk lebih banyak berinteraksi secara virtual, salah satunya melalui platform seperti TikTok. Seiring meningkatnya pengguna TikTok selama dan setelah pandemi, platform ini tidak hanya digunakan sebagai hiburan, tetapi juga sebagai sarana edukasi, promosi bisnis, dan penyebaran informasi penting, terutama melalui fitur seperti live Streaming yang semakin populer.
Namun, di balik manfaatnya, live streaming di TikTok juga menghadirkan tantangan tersendiri. Meskipun fitur ini membuka peluang baru bagi kreator konten, pengusaha, dan influencer, risiko seperti privasi, spam, dan serangan verbal di kolom komentar menjadi isu yang perlu diwaspadai. Selain itu, penggunaan live streaming yang tidak bertanggung jawab, seperti meminta gift dari penonton, dapat memberikan contoh buruk bagi pengguna lainnya, terutama para kreator baru.
Secara keseluruhan, meskipun pandemi telah berakhir, kebiasaan digital yang terbentuk selama masa krisis tetap bertahan. Live streaming di TikTok, yang sebelumnya dipandang sebagai tren sementara, kini menjadi bagian dari cara masyarakat berkomunikasi dan mempromosikan diri di era digital, menggantikan media tradisional seperti televisi, terutama bagi generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H