Selain puasa, ada hal lain yang juga identik dengan bulan Ramadan. Yap, apalagi kalau bukan shalat Tarawih.
Malam ini, adalah tarawih pertama di bulan Ramadan tahun ini. Seperti biasa, saya tarawih di masjid dekat rumah. Dan tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena masih awal-awal puasa jamaah shalat Tarawih masih ramai dan membuat masjid penuh. Tapi berdasarkan pengalaman, semakin hari jamaah shalat Tarawih biasanya semakin berkurang. Hingga pada beberapa hari terakhir puasa, biasanya hanya tersisa setengah jumlah jaamah shalat Tarawih pada awal-awal puasa. Dua alasan paling mayoritas mengapa jamaah tak lagi hadir shalat Tarawih adalah karena ada sebagian ada yang harus mudik (yang ini bisa dimaklumi) dan sebagian yang lain mulai diserang rasa MALAS. Dan saya adalah salah satu korban penyakit malas ini.
Selain masjid yang (masih) penuh, ada hal lain yang mengusik pikiran saya. Dari tahun ke tahun kebiasaan ini masih saja ada dan mungkin akan selalu ada. Apa itu? Apalagi kalau bukan banyaknya para jamaah shalat Tarawih yang membawa anak-anak mereka yang masih kecil. Kalau anak-anak ini ikutan shalat atau setidaknya duduk dengan manis, itu sama sekali gak masalah. Tapi ini? mereka main lari-larian di depan orang shalat, terus ketawa-tiwi, eh tiba-tiba nangis deh. Meski ini sangat mengesalkan karena dapat mengganggu kekhusyukan, tapi apa boleh buat "namanya juga anak-anak"
Saya sempat search di google tentang boleh atau tidak membawa anak-anak ke masjid yang akibatnya dapat mengganggu orang shalat. Dan salah situs tanya jawab (http://www.konsultasisyariah.com/membawa-anak-ke-masjid/) mengatakan, jika Syeikh Ibnu Utsaimin pernah ditanya tentang hal serupa, dan beliau menjawab yang kira-kira intinya seperti ini : Jika muncul keributan dan teriakan dari anak-anak tersebut, serta adanya gerakan yang dapat mengganggu orang shalat, maka para orang tua dilarang membawa mereka ke masjid. Jika mereka bersama dengan  ibu-ibu mereka dirumah, maka itu lebih baik daripada membawa mereka ke masjid.
Ya, mungkin kebiasaan-kebiasaan ini tidak terjadi di semua tempat Tarawih. Tapi di tempat saya, ini seperti telah menjadi kebiasaan yang mungkin sulit dihilangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H