Mohon tunggu...
MIRNA ROMADHONY
MIRNA ROMADHONY Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA UAD

Hobi nyanyi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Empati Dalam Membantu Kesehatan Mental Orang Lain

7 Januari 2025   19:31 Diperbarui: 7 Januari 2025   19:31 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa Itu Kesehatan Mental?

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai kemampuan individu untuk berkontribusi secara positif dalam komunitas, dengan mengenali potensi diri, mampu mengatasi stres dengan baik, serta berfungsi secara produktif dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan mental dipengaruhi oleh berbagai faktor kompleks yang berperan penting dalam kesejahteraan psikologis seseorang. Beberapa penyebab gangguan kesehatan mental meliputi:

1. Depresi

*Depresi merupakan gangguan psikologi yang mempengaruhi perubahan emosi yang ekstrim sehingga dapat mempengaruhi aktivitas seseorang dalam berkehidupan sosial, kegiatan sehari-hari bahkan akademik. Depresi terbagi menjadi beberapa jenis yaitu:

*Postpartum Depression adalah gangguan depresi ini dapat terjadi pada perempuan selama masa kehamilan atau pasca persalinan.

*Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD) merupakan bagian dari Premenstrual Syndrome (PMS). Meskipun gejala PMS dapat berupa gejala fisik dan psikologis. Gejala PMDD cenderung bersifat psikologis dimana seorang pengidap mengalami tingkat depresi dan kesedihan yang menghalangi aktivitas sehari-hari.

*Seasonal Depression adalah Depresi ini hanya terjadi di beberapa negara yang memiliki musim gugur hingga musim dingin.

*Major Depressive Disorder atau Depresi mayor merupakan penyakit yang umum dan sering terjadi. Bagi orang yang terkena dampak, gejalanya dapat berlangsung hampir sepanjang hari, berminggu-minggu, atau bahkan bertahun-tahun. Gejala yang paling umum seperti kesedihan, sulit tidur, kehilangan minat pada aktivitas yang disukai, kurang konsentrasi, perasaan putus asa, dan kecemasan terus-menerus.

*Persistent Depressive Disorder (PDD) atau juga dikenal sebagai distimia, adalah bentuk depresi kronis yang dialami selama dua tahun atau lebih. Seringkali, penderita merasa bahwa gejalanya adalah bagian dari kehidupan normal, sehingga tidak menyadarinya sebagai gangguan.

2. Pola emosi remaja

Masa transisi remaja dan pubertas dapat menyebabkan konflik emosional dan psikologis. Perubahan fisik yang cepat dan fluktuasi hormon kerap memicu ketidakstabilan emosional. Untuk mengembangkan kematangan emosi, remaja perlu belajar mengekspresikan reaksi emosional mereka melalui komunikasi dengan orang lain. Keterbukaan tentang perasaan dan masalah pribadi sangat dipengaruhi oleh rasa aman dalam hubungan sosial

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun