Mohon tunggu...
Mirna Andriani
Mirna Andriani Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puss, Jangan Eek di Jalan!

15 Juni 2016   15:48 Diperbarui: 15 Juni 2016   16:02 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara aksi mereka salah. Dua-duanya, baik si kucing maupun si anak yang main bola itu. Tapi kalau kita lihat segalanya lebih dekat? Lebih dalam?

Coba lihat. Di sepanjang jalan dari rumah Emon ke jalan raya, apa ada tanah? Pasir? Rasa-rasanya tidak ada. Jalanan sudah penuh paving-block. Selokan ditutup dengan semen. Jadi wajarlah kalau kucing-kucing jalanan itu eek di pinggir jalan dan eeknya tidak tertutup apa-apa. Karena mereka memang tidak punya tempat lagi untuk eek dengan layak.

Dan si anak main bola. Apakah anak-anak sekarang punya lahan untuk main bola sore-sore bersama tetangganya? Saya tidak tahu kalau di tempat lain. Tapi kalau di daerah rumah kami, sudah tidak ada lagi lapangan terbuka. Semua sudah jadi rumah dan jadi ruko. Lahan publik sudah tidak ada lagi. Ya masa tiap sore mereka satu kompleks berbondong-bondong ke Karebosi – misalnya – untuk lari-lari main bola? Eh, kalau mau pakai lapangan di Karebosi mesti bayar tidak sih?

Emon jadi kasihan kepada para kucing jalanan dan anak yang bermain bola itu. Di sisi lain mereka mengganggu tapi di sisi lain mereka juga hanyalah korban. Iya kan?

Kucing yang eek di jalan. Anak-anak bermain bola yang mengganggu tetangga. Jadi kucing-kucing itu mesti eek di mana? Jadi anak-anak itu bermain bola di mana? Atau mereka main game online saja? Biar tidak ribut? Terus kalau mereka kecanduan main game online bagaimana? Bagaimana kalau mereka main game kekerasan? Kalau mereka akhirnya akrab dengan kekerasan terus jadi begal? Bagaimana?

Bagaimana?


April 2016

*gambar diambil dari sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun