Mohon tunggu...
Mirna Layli Dewi
Mirna Layli Dewi Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Mirna Layli Dewi is a writer and photojournalist with interest in social, humanitarian, environmental and cultural issues. She is born in Aceh and currently base in Semarang-Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Recy-Growponik: Pemanfaatan Plastik Sekali Pakai (PSP) di Desa Ngemplak

3 Agustus 2024   11:48 Diperbarui: 3 Agustus 2024   11:58 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto bersama warga saat kegiatan recy-growponik/Dok. Pribadi

Klaten, giat 9 Desa Ngemplak melangsungkan program kerja (proker) berupa recy-growponik yang dilasanakan di dua RT. Proker ini diusung oleh Marcellina Erica Triestanti mahasiswa program studi Pendidikan Biologi, angkatan 2021, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).

Erica menyebutkan tujuan dari program yang ia lakukan adalah untuk mengurangi sampah Plastik Sekali Pakai (PSP) di sekitar lingkungan desa.

“Saya melaksanakan proker tersebut dilatarbelakangi karena di sekitar lingkungan desa, sampah plastik masih menjadi permasalahan utama dan sampah yang menumpuk nantinya akan dibakar.  Sehingga, botol-botol plastik belum dimanfaatkan dengan baik,” ujarnya.

Recy-growponik sendiri adalah pengembangan konsep pertanian dengan memanfaatkan barang bekas menjadi sistem atau media hidroponik. Selain itu, berbekal pengetahuan terkait pertanian yang ia peroleh di perkuliahan memantik dirinya mengusung Recy-growponik sebagai inovasi pemanfaatan barang bekas menjadi media tanam bagi warga desa ngemplak. 

“Karena saya berasal dari prodi pendidikan biologi menjadi alasan mengapa saya mengambil Recy-growponik sebagai proker saya”, tambahnya.

Praktik membuat media recy-growponik kepada warga/Dok. Pribadi
Praktik membuat media recy-growponik kepada warga/Dok. Pribadi

Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan Recy-growponik ini pun cukup mudah, sebagai berikut.

Alat dan bahan:

  • benih sayuran (kangkung, pakcoy, selada, dan bayam hijau)
  • pupuk AB mix, air, rockwoll (media tanam)
  • botol bekas berukuran 1,5 L
  • kain flannel (sebagai sumbu)
  • solder atau paku (untuk melubangi botol), dan
  • cat (opsional)

Setelah alat dan bahan disediakan, saatnya untuk mengolah barang bekas menjadi media tanam recy-growponik.

Cara pembuatan:

  • Potong botol minuman bekas menjadi dua dengan menggunakan pisau cutter atau gunting. Pastikan ukuran botol bagian bawah lebih besar daripada ukuran bagian atas.
  • Tuangkan air ked alam bagian botol bawah lalu masukkan pupuk nutrisi A & B sesuai takaran. Perbandingannya, masing-masing 5 mL untuk setiap Liter air. Lalu, sisihkan.
  • Lubangi permukaan pada bagian leher botol dengan menggunakan paku kecil di beberapa titik. Lubangi juga bagian penutup botol sebagai jalur masuk sumbu nantinya.
  • Masukkan sumbu, kain bekas atau kain flannel ke dalam celah penutup botol yang akan dibuat. Pastikan sumbu cukup panjang di kedua sisi agar dapat menyerap air yang akan dituangkan dan juga mengenai bagian benih tanaman. Lalu, letakkan dengan posisi terbalik ke dalam botol yang telah berisikan air.
  • Masukkan benih yang masih tertanam pada rockwool ke dalam bagian botol yang telah dibalik.
  • Pastikan benih terkena dengan bagian sumbu yang sudah terbasahi dengan larutan nutrisi dan air. Selain itu, media tanam dapat diganti dengan sekam bakar, batu bata merah yang telah dihancurkan, serta spon untuk menjaga bentuk tanaman agar tidak mudah patah.
  • Terakhir, letakkan botol di area yang terkena sinar matahari. Tetapi, tidak rawan terkena hujan. Agar benih tumbuh dengan baik. lakukan proses tersebut untuk membuat media tanam lainnya.

Dok. Pribadi/Pertumbuhan tanaman hasil recy-growponik
Dok. Pribadi/Pertumbuhan tanaman hasil recy-growponik

Setelah kegiatan ini dilangsungkan diharapkan warga desa ngemplak dapat memanfaatkan barang bekas untuk media tanam sayur-sayuran. Erica juga menambahkan agar warga lebih peka terhadap daur ulang sampah plastik sebagai media alternatif media bercocok tanam yang efisien, murah, dan ramah lingkungan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun