Mohon tunggu...
Mirna Basthami
Mirna Basthami Mohon Tunggu... Arsitek - Mirna Basthami

Arsitek lulusan Universitas Islam Indonesia dan Magister di bidang Urban Design lulusan Universiti Putra Malaysia dengan kajian utama Pedestrian Walkway for All. Tertarik pada bangunan tua,kota tua,sejarah kota,Kota Berkelanjutan, dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Paris in The East

22 Agustus 2016   19:12 Diperbarui: 22 Agustus 2016   19:28 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 5: Café kecil di Kawasan French Concession.

Tiongkok selanjutnya menjadi Republik Tiongkok pada tahun 1911 yang didirikan oleh Sun Yat-sen yang dikenal sebagai Bapak Republik Pertama dan Bapak Cina Moderen yang merevolusi Cina. Dia yang mengijinkan warganegara Perancis membangun kawasan ini sebagai tempat kehidupan mereka.

Gambar 3: Dr. Sun Yat Fen Sang Presiden Pertama Cina.
Gambar 3: Dr. Sun Yat Fen Sang Presiden Pertama Cina.
Kediaman Dr. Sun Yat Fen juga berada dalam kawasan ini. Rumahnya ini bisa dikunjungi oleh siapapun. Di dalam rumahnya ini terdapat foto-foto, buku-buku dan tulisan-tulisan tentang sepak terjang Presiden pertama Cina ini.

Gambar 4: Rumah Dr. Sun Yat Fen
Gambar 4: Rumah Dr. Sun Yat Fen
Menyusuri kawasan yang tidak terlalu besar ini selain bangunan-bangunan yang dimanfaatkan untuk tempat tinggal, terlihat juga ada beberapa café kecil dengan interior barang-barang antik dan klasik yang tentu saja bergaya Eropa yang masih terpakai sampai sekarang. Rata-rata café di kawasan ini tidak terlalu besar. Terbayang oleh saya bagaimana warganegara Perancis dimasa lalu saling bersosialisasi di sini dengan gaya borjuis mereka.
Gambar 5: Café kecil di Kawasan French Concession.
Gambar 5: Café kecil di Kawasan French Concession.
Walaupun bangunan-bangunan rumah ini lama, tapi tetap berpenghuni. Dan tetap juga dijaga dengan baik keadaan fisik bangunannya. Kawasan yang bersih dan tidak kumuh tentu saja.

Ada juga area restauran-restauran dan toko-toko kecil yang dibangun di kawasan ini untuk melengkapi fasilitas di area ini. Pemerintah Shanghai menjadikan area ini juga komersial seperti butik yang menjual baju-baju perancang lokal, Coffee shop, Salon dll sehingga kawasan ini tidak menjadi kawasan mati dan terbiarkan.

Gambar 6: Bangunan tetap terpakai dan terpelihara.
Gambar 6: Bangunan tetap terpakai dan terpelihara.
Estetika kawasan yang tak kalah indah selain berupa bangunan-bangunan ini adalah juga sederetan pepohonan yang ditanam sebagai penyeimbang mata dan jiwa.

Pepohonan besar di sepanjang jalan yang berbentuk seperti payung di atas jalan-jalan utamanya. Karena keberadaan pepohonan besar ini tidak dirasakan panasnya berjalan di sepanjang kawasan ini walau suhu cuaca dalam keadaan tinggi sekalipun yaitu 42 derajat celsius. Jalan tetap terasa sejuk dan segar. Dan langkah kakipun tak mau berhenti menatap dan merasakan keindahan kawasan ini.

Gambar 7: Kawasan French Concession dengan pepohonnannya yang hijau rindang.
Gambar 7: Kawasan French Concession dengan pepohonnannya yang hijau rindang.
Ketika kita menyusuri sepanjang kawasan ini di seberangnya langsung sudah terlihat kawasan perumahan tradisional Cina. Sungguh, perpaduan keindahan estetika bentuk bangunan antara tradisional Cina dan Paris.

Kawasan ini sungguh menyihir mata, hati dan pikiran saya mengenai keindahan jejak-jejak masa lalu yang tetap berpadu padan dengan bangunan-bangunan tradisional Cina dan bangunan moderen sekarang yang tetap dipertahankan oleh Negara Cina dan Pemerintah Shanghai khususnya. Seni bangunan yang dihayati sebagai buah cipta manusia.

Bangunan dan kawasan lama yang kadang lebih menyihir mata dan hati kita dibandingkan dengan bangunan-bangunan moderen. Bangunan dan kawasan lama yang mempunyai sejarah yang tetap dimanfaatkan oleh pemerintah setempat. Bangunan lama yang digunakan sebagai komersial dengan merubah dalaman interior tapi tidak merubah bentuk luarnya.

Detail-detail keindahan bangunan dan kawasan yang tetap bisa dinikmati oleh mata. Bisa saja dengan tetap mempertahankan kawasan dan bangunan-bangunan lama ini, akan lebih mendatangkan turis-turis asing karena meteka sangat menghargai sejarah dan budaya. Hal yang harus jadi perhatian suatu negara jika mereja mempunyai kawasan dan bangunan-bangunan lama.  

Ibarat makanan utama yang sangat berkesan ada penutupnya yaitu dessertyang lezat, maka kunjungan ke French Concession inilah dessertdari perjalanan ke kota Shanghai. Makanan penutup yang sangat memuaskan dan tak akan pernah terlupakan keindahannya. Memang, melihat sesuatu yang indah adalah kegembiraan tanpa henti…berbekas di hati dan jiwa.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun