Mohon tunggu...
Meirna Fatkhawati
Meirna Fatkhawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyukai dunia menulis || "sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat untuk manusia lain" || Salam Literasi || silahkan berkunjung www.mirnaaf.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kehidupan Malam

10 Agustus 2020   23:47 Diperbarui: 10 Agustus 2020   23:50 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di suatu ruang keluarga. Ada ayah, ibu, dan dua anaknya. Mereka semua telah dewasa, berusia 20 tahun ke atas. Mengharuskan kebutuhan akan teknologi tercanggih yaitu handphone.

Untuk komunikasi dengan teman, urusan pekerjaan, sampai untuk mencari penghasilan. Teknologi canggih yang berada di genggaman. Tersedia WiFi di rumah jadi tambah mengasyikkan. Aduhai. Nikmatnya. Apalagi kalau sambil rebahan.

Si ayah, ibu dan anak-anak itu asyik menatap layar handphone. Jarak berdekatan, tapi hati & pikiran entah kemana. Apakah ini physical distancing? Hem ...

Siang telah berganti malam. Saatnya istirahat untuk manusia berjiwa lelah. Seharian beraktivitas bekerja di kantoran. Hempas-hempaskan hand sanitizer, masker dan kerinduan.

Jangkrik malam bersenandung riang malam-malam. Merdu merayu insan ke pulau impian. Jika bintang diciptakan sebagai alat pelempar setan. Terang kerlap kerlipnya juga menghiasi langit dan bulan. Namun jika turun hujan, tak mengapa selagi masih ada harapan.

Seandainya aku bangun esok hari. Ku titipkan salam rindu untukmu kawan. Selimut lelap berdoa dalam kawasan. Wudhu jadi penghantar tidur ku. Tak kurang, tak lebih. Aku sangat berharap esok masih bisa bernafas lega tanpa beban. Menunggu Corona akan menghilang.

Dikutip dari surat An-naba ayat 8-11. Yang artinya, "Dan Kami menciptakan kamu berpasang-pasangan. Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat. Dan Kami menjadikan malam sebagai pakaian. Dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan". 

Selamat istirahat. ^^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun