Aksesibilitas: Dengan integrasi teknologi seperti teks ke suara atau gambar ke teks, AI mendukung siswa dengan gangguan penglihatan atau pendengaran.
Motivasi Belajar: Game edukasi berbasis AI dapat membuat belajar matematika terasa seperti bermain, sehingga meningkatkan motivasi siswa.
Efisiensi: Guru dapat lebih fokus pada pengajaran karena tugas administratif, seperti penilaian, dapat diotomatisasi oleh AI.
Tantangan dan Solusi
Meski menawarkan banyak manfaat, penerapan AI juga memiliki tantangan, seperti keterbatasan akses terhadap perangkat teknologi di beberapa SLB dan kebutuhan akan pelatihan guru dalam menggunakan teknologi ini. Solusinya adalah dengan menjalin kemitraan antara sekolah, pemerintah, dan perusahaan teknologi untuk menyediakan perangkat yang terjangkau dan pelatihan yang memadai bagi para pendidik.
Kesimpulan
Penggunaan AI dalam pembelajaran matematika untuk anak berkebutuhan khusus merupakan langkah revolusioner yang dapat mengubah cara siswa belajar dan memahami konsep-konsep matematika. Dengan pendekatan yang adaptif dan menyenangkan, AI tidak hanya membantu meningkatkan hasil belajar, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih inklusif dan mendalam. Melalui dukungan semua pihak, teknologi ini dapat menjadi jembatan menuju pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak di SLB.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H