Apa itu SADARI ? SADARI Merupakan singkatan dari perikSA payuDA sendiRI. Menurut data KEMENKES RI pada tahun 2020 jumlah kasus baru Kangker payudara di Indonesia mencapai 68.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus baru kangker, dengan jumlah kematian mencapai lebih dari 22.000 jiwa. Oleh karena itu, kami mengadakan penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan Desa Kalisongo dalam hal tersebut. Melalui program penyuluhan SADARI yang telah kami sisipkan pada acara pertemuan rutin dan peringatan Hari Ibu ke-94 TP PKK (Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) dengan tema "Perempuan Berdaya Indonesia Maju".Â
Dalam kegiatan tersebut kita memiliki banyak rangkaian acara diantaranya  penyuluhan program SADARI, fashion show, lomba membuat dan membacakan sajak, lomba menghafal 10 program pokok PKK serta diakhiri dengan acara ramah tamah. Ada beberapa gejala kangker payudara yang perlu diwaspadai, diantaranya:
1. Teraba benjolan di payudara
2. Luka dibagian payudara yang tidak sembuh
3. Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
4. Keluar cairan dari puting
5. Adanya cekungan atau tarikan dikulit payudara
Program SADARI ini bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kangker payudara dari awal perkembangannya sebelum jatuh kedalam kondisi yang semakin parah. Â Berikut cara SADARI :
Langkah 1 Â Â Â : Mengangkat tangan dan meletakkannya di belakang kepala dan lihat dicermin.
Langkah 2 Â Â Â : Mendorong payudara ke depan dan mengamati tanda-tanda tidak normal.
Langkah 3 Â Â Â : pencet dan urut dari sekitar payudara sampai ke ujung putting dan periksa apakah ada cairan.
Langkah 4 Â Â Â : Berbaring menyamping dengan bantal di punggung payudara yang diperiksa adalah payudara yang posisinya dibawah.
Langkah 5 Â Â Â : Posisi mengangkat satu tangan ke belakang kepala dan tangan lainnya memeriksa raba payudara.
Maka dari itu, melakukan SADARI perlu diupayakan semaksimal mungkin agar dapat mendeteksi kelainan pada payudara agar terhindar dari segala hal yang berpotensi kanker payudara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H